Perkembangan Creative Hub di Indonesia sebagai Penggerak Ekonomi Kreatif

Kehadiran creative hub di beberapa daerah Indonesia sebagai bukti bahwa perkembangan industri kreatif kian melonjak.

Creative Hub
Adanya creative hub bisa digunakan sebagai ruang berkumpulnya para pekerja kreatif yang membutuhkan tempat untuk berkarya. MANTRAIDEA/Dafa W. Pratama

Mantraidea.com – Seiring meningkatnya jumlah pekerja di Industri kreatif, adanya creative hub atau pusat industri kreatif kian dibutuhkan untuk menunjang kemajuan sektor ini. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, pada 2021 terdapat 21,90 juta pekerja di industri kreatif. Sementara itu, sektor kuliner menjadi paling unggul diantara sektor lain, yaitu mencapai 56,86%. 

Menurut definisi dari British Council, creative hub adalah ruang fisik atau virtual yang menjadi tempat berkumpulnya para pelaku industri kreatif dan budaya. Tujuan utama dari kehadiran creative hub adalah menyediakan ruang kolaborasi bagi para kreator dan membangun jejaring antar komunitas kreatif. Serta, meningkatkan pemahaman dan menarik minat masyarakat, termasuk wisatawan asing, terhadap produk kreatif Indonesia.

Tak hanya sekadar ruang kolaborasi, pusat industri kreatif juga berperan sebagai penghubung antar berbagai elemen dalam sektor ekonomi kreatif. Di Indonesia, ruang melibatkan pelaku industri kreatif serta memfasilitasi sinergi antara komunitas, investor, pemerintah, media, dan elemen lainnya. 

Sinergi tersebut dikenal sebagai konsep pentahelix dalam sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (Parekraf). Harapannya, kolaborasi ini mampu memperkenalkan produk-produk kreatif Indonesia ke kancah internasional dan mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.

Peran Pemerintah dalam Pengembangan Pusat Kreatif

Sebagai bentuk dukungan nyata terhadap perkembangan industri kreatif, pada tahun 2020 Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) merencanakan pembangunan lima creative hub di Destinasi Super Prioritas (DSP). Mulai dari Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur, Likupang di Sulawesi Utara, Danau Toba di Sumatera Utara, Candi Borobudur di Jawa Tengah, dan Mandalika di Nusa Tenggara Barat. 

Hingga kini, pusat industri kreatif di Danau Toba dan Labuan Bajo telah beroperasi.  Serta, di Semarang yang dipilih sebagai lokasi penghubung kawasan Joglosemar (Jogja-Solo-Semarang) dan menjadi bagian dari DSP Candi Borobudur. Menariknya, di Labuan Bajo telah menjadi salah satu lokasi side event Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 pada 2022. 

Selain itu, banyak pula pemerintah daerah yang secara mandiri atau bekerja sama dengan pihak swasta, aktif menginisiasi pembangunan pusat industri kreatif di wilayah masing-masing. 

Inilah Deretan Creative Hub di Indonesia yang Sudah Beroperasi

1. Papua Youth Creative Hub

Papua Youth Creative Hub di Kota Jayapura dirancang untuk mendukung inovasi, teknologi, kreativitas, dan produk lokal dari para pelaku ekonomi kreatif Papua. Dianggap sebagai ‘Silicon Valley’ versi Indonesia Timur, Papua Youth Creative Hub  diharapkan mampu menjadi pusat pengembangan industri kreatif di kawasan timur Indonesia.

Ruang ini memiliki fasilitas lengkap seperti ruang pameran, teater seni, studio foto dan musik, area kuliner, hingga lapangan olahraga. Harapannya, kehadiran pusat kreatif ini dapat mendorong para kreator lokal di Papua untuk terus berkarya dan berinovasi. Serta, jadi katalis bagi pertumbuhan ekonomi kreatif di daerah tersebut.

2. Malang Creative Center

Malang Creative Center
Tampak depan gedung Malang Creative Center (MCC). Bangunan ini terinspirasi dari Candi Badut yang merupakan salah satu candi tertua di Jawa Timur. MANTRAIDEA/Dafa W. Pratama

Malang Creative Center (MCC) di Kota Malang hadir sebagai pusat aktivitas bagi pelaku ekonomi kreatif. Dengan tujuan utama untuk mengembangkan potensi sumber daya manusia di sektor kreatif. 

MCC menyediakan fasilitas lengkap yang mendukung 17 subsektor ekonomi kreatif, mulai dari arsitektur, seni rupa, film, musik, aplikasi, dan gim. Mengusung tagline ‘Creative Culture Ambience’, MCC berkomitmen menciptakan lingkungan kreatif yang mencerminkan identitas Malang di tingkat nasional maupun internasional.

Selain sebagai pusat kreativitas, MCC juga dilengkapi bioskop, co-working space, ruang pameran, hingga auditorium. Dengan dukungan penuh dari pemerintah daerah, MCC diharapkan menjadi pendorong utama dalam mengembangkan ekonomi kreatif di Malang dan sekitarnya.

3. M Bloc Space

M Bloc Space di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, jadi tempat berkumpul favorit anak muda sejak dibuka pada 26 Desember 2019. Uniknya, M Bloc Space menempati bangunan bekas rumah dinas Perum Percetakan Uang RI (Peruri) yang sudah lama terbengkalai. Kini, difungsikan sebagai ruang kreatif untuk berbagai komunitas lokal.

M Bloc Space juga menyediakan mini amphitheater, panggung musik, dan M Bloc Market, yang khusus menjual berbagai produk lokal. M Bloc Market ini diharapkan dapat menjadi wadah promosi bagi produk-produk lokal, dari makanan hingga produk kecantikan dan kesehatan, yang dihasilkan oleh para kreator Indonesia.

4. Jakarta Creative Hub

Sejak dibuka pada Maret 2017, Jakarta Creative Hub (JCH) telah menjadi ruang kreatif yang difasilitasi oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. JCH tidak hanya menyediakan ruang co-working, tapi juga dilengkapi dengan fasilitas makerspace, ruang kelas untuk pelatihan dan workshop, hingga ruang pameran. 

Fasilitas makerspace JCH dilengkapi dengan teknologi canggih seperti 3D printer dan laser cutting. Ini bisa digunakan oleh para pelaku kreatif di bidang arsitektur, desain, fashion, hingga teknologi digital.

JCH juga membuka peluang bagi masyarakat umum untuk memanfaatkan ruang kreatif ini. Dengan mengadakan berbagai pelatihan soft skill dan hard skill, JCH berperan penting dalam mendukung pengembangan sumber daya manusia di sektor ekonomi kreatif. Serta, mendorong lahirnya produk-produk kreatif yang kompetitif di pasar nasional maupun internasional.

5. Bandung Creative Hub

Bandung Creative Hub yang dibuka pada akhir 2017, merupakan salah satu pusat kreatif terbesar di Kota Bandung. Tempat ini menyediakan fasilitas lengkap seperti ruang pameran, studio musik, perpustakaan, dan berbagai ruangan workshop yang didesain untuk mendukung 17 subsektor ekonomi kreatif. 

Kehadiran ruang kreatif ini diharapkan mampu memfasilitasi kolaborasi antar komunitas kreatif di Bandung dan mendorong pertumbuhan industri kreatif di Indonesia. Tempat ini juga menyediakan co-working space yang dapat digunakan oleh komunitas kreatif untuk berkolaborasi dan berkarya. Sehingga, menjadi wadah bagi masyarakat umum untuk melihat berbagai pameran dan karya kreatif yang dihasilkan oleh pelaku industri kreatif lokal.

Masa Depan Creative Hub di Indonesia

Semakin banyaknya pusat industri kreatif yang tumbuh di Indonesia menandakan ekosistem industri kreatif di Tanah Air kian berkembang. Pusat-pusat kreatif ini tidak hanya menyediakan ruang untuk kolaborasi, tetapi juga menjadi penggerak ekonomi lokal melalui promosi produk kreatif yang dihasilkan oleh para pelaku industri. 

Dukungan dari pemerintah, komunitas, dan pihak swasta sangat penting untuk terus mengembangkan creative hub di berbagai daerah. Alhasil, produk kreatif Indonesia dapat bersaing di pasar global dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional.

ParaMantra pernah nyoba main ke mana nih? Spill di kolom komentar yuk tentang fasilitas lengkapnya!

 

Referensi: Creative Hubs

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *