Pengisi Suara, Peluang Karir Emas Profesi Modal Ngomong
Memiliki skill mengatur intonasi suara berpeluang pada prospek kerja yang menjanjikan. Sayangnya, mulai jarang orang yang menggelutinya.
Mantraidea.com – Memiliki suara merdu ternyata sebuah privilege tersendiri, terutama bagi mereka yang berkiprah sebagai pengisi suara. Sayangnya, profesi ini masih jarang digeluti oleh banyak orang, padahal memiliki prospek kerja yang sangat menjanjikan dan cukup fleksibel.
Selain itu, peluang bisnis di era digital tidak selalu memerlukan modal yang besar. Salah satu contohnya adalah menjadi pengisi suara. Menariknya, untuk memulai karir ini hanya membutuhkan skill mengatur intonasi. Kemampuan verbal ini bisa diperoleh secara otodidak melalui tutorial dari YouTube maupun Google, lalu mempraktekkannya secara rutin.
Jadi, masih bingung mau usaha apa tanpa modal? Simak artikel ini buat ParaMantra yang ingin mencoba peruntungan di dunia pengisi suara!
1. Voice Over
Voice over adalah teknik merekam suara guna menyampaikan pesan sebagai kebutuhan narasi. Pekerjaan ini banyak digunakan dalam media seperti film, iklan, video game, dan dokumenter. Bayangin aja, kalau iklan nggak ada suara narasinya, pasti aneh ya?
Dengan semakin berkembangnya konten digital, permintaan akan jasa voice over juga meningkat pesat. Banyak perusahaan mencari suara yang unik dan berkarakter untuk berbagai keperluan. Selain itu, profesi ini juga menawarkan fleksibilitas waktu dan tempat. Seorang pengisi suara dapat bekerja dari rumah dengan peralatan yang sederhana, seperti mikrofon dan software rekaman yang terjangkau.
Disisi lain, rata-rata gaji voice over pemula sekitar Rp100 ribu per menitnya. Sedangkan, voice over profesional bisa mencapai satu juta hingga lima juta rupiah per menitnya. Lumayan gede kan?
2. Dubbing
Seringkali ParaMantra mendengar narasi dari film luar yang menggunakan Bahasa Indonesia. Itulah yang disebut dubbing. Teknik ini membutuhkan suara yang berkarakter dan ekspresif, sesuai dengan tokoh yang diperankan. Salah satu dubber terkenal di Indonesia adalah Ony Syahrial yang menjadi pengisi suara Sinchan.
Tapi, apa perbedaan antara voice over dan dubbing? Voice over umumnya lebih berfokus pada penekanan nada, emosi, dan bersifat naratif. Sementara, dubbing menggabungkan emosi, ekspresi, dialek, aksen, dan harus mampu menyesuaikan gerak bibir dan visual yang ditampilkan pada layar.
Lebih lanjut, dubbing sangat penting dilakukan untuk menjangkau audiens yang lebih luas. Misalnya, film-film Hollywood yang dinarasikan dalam Bahasa Indonesia memungkinkan penonton yang tidak mengerti bahasa asli film tersebut tetap dapat menikmati cerita tanpa terganggu subtitle.
3. Penyiar Radio
Keberadaan radio hingga saat ini masih memiliki penggemar setia. Meski era digital terus berkembang, radio tetap menjadi media yang dicintai banyak orang. Profesi sebagai penyiar radio memiliki peran yang sangat penting dalam menarik pendengar agar setia mendengarkan saluran radio pilihannya.

Menariknya, penyiar radio dapat bekerja dari balik mikrofon dengan mengandalkan suaranya untuk menciptakan suasana yang menyenangkan dan informatif. Tetapi, harus memiliki kemampuan berbicara yang baik, bisa berimprovisasi, dan memiliki wawasan luas tentang topik-topik yang menarik bagi pendengar.
Seorang penyiar radio memiliki tugas utama untuk menghibur dan menginformasikan pendengar. Mereka harus merencanakan dan menyusun program siaran, memilih musik, dan menyampaikan berita atau informasi dengan cara yang menarik. Seru kan?
4. Pembawa Acara atau MC (Master of Ceremony)
Peluang bisnis jadi pengisi suara ini bisa ditangkap oleh ParaMantra yang suka berbicara di depan umum. Tapi, menjadi MC bukan hanya tentang berdiri di depan banyak orang dan berbicara. Profesi ini memerlukan kemampuan berkomunikasi yang baik, improvisasi, dan kepekaan untuk membaca suasana.
Menjalani profesi sebagai MC, memiliki tanggung jawab untuk memastikan acara berjalan lancar dan para tamu merasa terhibur. Peluang ini tidak hanya menarik, tetapi juga dapat memberikan penghasilan yang lumayan. Meskipun, berawal dari acara kecil seperti acara resepsi pernikahan, pesta, peresmian bisnis, dan lainnya. Tapi, tidak menutup kemungkinan untuk menjadi pembawa acara profesional dengan tarif mahal nantinya.
Jadi, tunggu apalagi? Hal-hal besar itu datangnya dari hal kecil yang bisa Paramantra lakukan. Contohnya saja, meningkatkan kemampuan verbal dengan menggeluti bidang pengisi suara. Menurutmu, mana nih yang paling menarik untuk ParaMantra coba? Komen dibawah ya!