Surga Kuliner Jadul, Kunjungi Festival Kampung Budoyo Ketawanggede

Ragam kuliner jadul yang kian tergeser oleh popularitas jajan kekinian kini hadir di Festival Kampung Budoyo Ketawanggede. Mampir yuk!

kuliner festival ketawanggede
Setiap stan yang menjual ragam kuliner di dekorasi dengan daun aren untuk menambah kesan jaman dulu, Kamis (29/8/2024). MANTRAIDEA/Lailia Nor Agustina

Mantraidea.com – Festival Kampung Budoyo Ketawanggede kembali hadir sebagai ruang yang memberikan kesempatan bagi pelaku ekonomi kreatif untuk berkembang. Acara yang berlangsung dari 29 hingga 31 Agustus 2024 ini menghiasi sepanjang jalan Ketawanggede, Kota Malang, dengan beragam jajanan lawas yang menggugah selera, Kamis (29/8/2024).

Kolaborasi Kuliner Jadul dengan Kekinian

Koordinator event, Yanto Catur menyebut bahwa total terdapat 60 stan kuliner yang meramaikan festival Ketawanggede. Dengan 32 stan menawarkan jajanan lawas dan selebihnya merupakan UMKM (Usaha, Mikro, Kecil dan Menengah) milik masyarakat sekitar. 

“Konsep acara ini emang tempo dulu, tapi kami tetap mengajak UMKM luar untuk berjualan. Kalau mengikuti ‘jadul’ (jaman dulu) semua, maka tidak semua UMKM bisa mendapatkan peluang yang sama,” ujar Yanto. 

Mumid, salah satu penjual mengungkapkan rasa senangnya saat ikut andil dalam memeriahkan festival kuliner ini. “Acara ini mengangkat kuliner jadul yang sekarang mulai berkembang menjadi makanan modern dengan berbagai bentuk dan rasa,” katanya. Termasuk es gandul yang dijualnya, yaitu es serut dengan lumuran sirup.

es gandul
Es gandul adalah salah satu jajan legend yang kian susah dicari oleh masyarakat, Kamis (29/8/2024). MANTRAIDEA/Lailia Nor Agustina

Meski hanya menjual es gandul seharga tiga ribu rupiah, Mumid mengaku memperoleh keuntungan yang cukup lumayan. Selain es gandul, Mumid juga menawarkan jamu beras kencur, kunir madu, dan makanan lawas lainnya, yang semuanya menjadi daya tarik bagi pengunjung.

Untuk menciptakan suasana autentik, setiap stan dihias dengan ornamen tradisional, yaitu daun aren. Sementara, para penjual mengenakan pakaian adat seperti kebaya. Menariknya, area depan festival dikhususkan untuk menyajikan kuliner jadul seperti sego empok, gulali, kerak telor, cenil, dan berbagai jajanan klasik lainnya.

Di sisi lain, area belakang festival menampilkan produk dari UMKM lokal dengan beragam sajian jajan modern. Harga-harga yang ditawarkan pun sangat terjangkau, mulai dari seribu rupiah saja.

Sementara itu, Vionita, salah satu pengunjung, menyatakan kegembiraannya menghadiri festival ini. “Acara seperti ini perlu dijadikan agenda tahunan. Di mana lagi bisa menemukan kuliner jadul kalau bukan di event-event khusus seperti ini? hehe” pungkasnya.

ParaMantra udah beli jajan lawas yang mana nih di Festival Kampung Budoyo? Review rasa makanannya dan keseruan acaranya di kolom komentar yuk! 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *