|

Lika-liku Diajeng Maya Art and Craft Gallery

Beberapa karya lukis yang menggunakan media keramik, terpampang di Gallery Diajeng Maya. MANTRAIDEA/Rendy Andhika Putra

Mantraidea.com- Melukis yang biasanya sekedar hobi, sekarang dengan mudahnya digunakan untuk menghasilkan uang. Motif dan desain yang diunggulkan selalu mempunyai nilai jual tinggi. Seperti yang dilakukan Maya Wima Linasti, owner Gallery Diajeng Maya Art and Craft. Toko ini berlokasi di Puncak Buring Indah A1-25, Malang.

Cerita Gallery Diajeng Maya

Gallery Diajeng Maya Art and Craft terbentuk atas dasar skill dan keinginan Maya, selaku owner. Ia memiliki kepiawaian dalam melukis. Hal itulah yang mendorong rasa penasarannya tentang bagaimana cara mengubah produk polos menjadi bergambar dan memiliki nilai jual tinggi.

Awal tahun 2015 lalu, Maya mulai mengekspresikan seni lukisnya pada gelas minum. Sejak saat itu, ia rutin mengikuti event terutama yang diselenggarakan di Malang. Hanya bermodalkan uang Rp. 200.000 yang digunakan untuk membeli cat lukis. 

Kerennya, hasil lukis Maya pernah langsung dibeli oleh mantan Walikota Malang, Mochamad Anton. “Lalu, ikut event yang dihadiri oleh Abah Anton bahkan karyaku dibeli semua. Akhirnya, menang di kategori Juara Favorit dan Juara Keramik,” jelas Maya dengan antusias. 

Dari kemenangan itu, ia memperoleh uang tunai sebesar Rp. 6.000.000. Uang itulah yang dijadikan modal awal dalam mendirikan Gallery Diajeng Maya Art and Craft. Awalnya gallery ini hanya melukis melalui beberapa media saja.  Seperti jilbab, gelas, tas, souvenir, baju dan masih banyak lagi.

Lika-liku Diajeng Maya Art and Craft Gallery. MANTRAIDEA/Rendy Andhika Putra

Sempat Vakum

Perlahan tapi pasti, usaha seni lukis yang digeluti oleh Maya naik secara signifikan. Alih-alih merasa puas, ia malah memilih untuk menambah media baru untuk dilukisnya. Sehingga, ia mampu membuat produk-produk baru yang diminati oleh konsumen. 

Kehebatannya dalam membuat karya lukis perlu diakui. Siapa sangka, Maya mampu membuat pihak Angkasa Pura, salah satu BUMN memesan beberapa produk dari galerinya. Ia sempat heran dan tak percaya, usahanya ternyata banyak yang melirik bahkan dari kalangan atas sekalipun. Dari situ, semangatnya untuk tetap menggeluti bisnis lukis pun semakin meningkat.

Namun, lagi-lagi karena ulah COVID-19 tahun 2020 lalu yang mengharuskan gallery ini tutup total. Termasuk gallery miliknya yang ada di beberapa tempat lain. “Disitu saya memutar otak, produk apa yang harus saya buat hingga konsumen mau membelinya,” tutur Maya. Berbagai cara ia lakukan. Menciptakan sebuah inovasi untuk menarik hati konsumen. Inovasi yang dikembangkannya pun bukan hanya sekedar karya lukis, melainkan lebih ke fungsi. “Akhirnya, mencoba buat masker kain dan saya lukis wayang. Alhamdulillah, dibeli sama konsumen dan dikirim ke Amerika,” ucapnya.

Produk lukisan di Gallery Diajeng Maya Art and Craft. MANTRAIDEA/Rendy Andhika Putra

Inovasi Produk

Setelah COVID-19 mereda, dirinya mulai memfokuskan untuk memperbanyak produk lukis yang diminati oleh konsumen. “Kalau gelas biasanya digunakan untuk acara spesial, misal dijadikan hampers untuk lebaran. Tapi, biasanya orang suka tuh tas, permintaannya cukup tinggi,” ucapnya. Maya menyebutkan bahwa pembelian produk untuk saat ini hanya dapat dilakukan melalui DM Instagram atau Whatsapp.

Kini usahanya telah merebak hingga memunculkan banyak kategori dan telah dikenal masyarakat luas. Handycraft, home decor, fashion, souvenir, gift, tentu masih banyak lagi. Tapi tak tinggal diam, secara aktif ia tetap mengikuti event pameran yang diselenggarakan beberapa kota di Indonesia.

Beranjak dari hal itu, Gallery Diajeng Maya Art and Craft mampu membuat channel YouTube Lapak Ganjar menjadikan galeri ini sebagai konten. Konten itu dapat membantu perluasan konsumen galeri milik Maya. 

Maya berharap usaha yang telah ditekuninya mampu berkembang lebih pesat. Serta, diharapkan dapat menjalin kerjasama dengan beberapa investor. Ia mengaku dengan adanya investor dapat meningkatkan kualitas dan memperbanyak produk sehingga kebutuhan konsumen akan dapat dipenuhi dengan baik. 

Meskipun memulai dari seni lukis, niat dan kemauan Maya untuk mendorong hobinya terus diupayakan. Merintis dari satu media hingga berkembang menjadi banyak. Produknya terus diinovasikan guna memperluas segmentasi penjualannya. Tentu tak mudah, tapi kesabaran dan kegigihannya patut ditiru orang yang sudah menjalankan ataupun akan menjalankan bisnis.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *