Maccheese Malang: Berani Inovasi, Mampu Baca Peluang

Maccheese Malang
Ragam camilan unggulan yang diproduksi oleh Maccheese Malang. Sumber: Dokumentasi Maccheese

Mantraidea.com- Belum ke Malang rasanya jika tidak mencoba produk khas Maccheese Malang. Camilan yang memiliki kaya rasa, tapi harganya masih terbilang murah. Berani berinovasi mungkin kata yang cocok untuk menggambarkan produk ini, jika dilihat dari banyaknya ragam camilan yang dipasarkan.

Eksistensi Maccheese Malang

Maccheese Malang merupakan sebuah bisnis UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah). Ia aktif memproduksi aneka macam camilan khas oleh-oleh di Kota Malang. Tepatnya di Jalan Danau Jempang Lesanpuro, Kec. Kedungkandang, Kota Malang, Jawa Timur.

Berawal dari bisnis rumahan, kini Maccheese melebarkan sayapnya di segala penjuru toko oleh-oleh hingga lobi hotel yang ada di Malang Raya. Usaha yang dimiliki oleh Rully Hery Siswoyo, sudah berdiri sejak 2013 tahun silam.

Potret Rully dalam memasarkan produk dari Maccheese di salah satu lobi hotel. Sumber: Dokumentasi Maccheese

“Munculnya kata Maccheese ini dari Macaroni and Cheese, bisnis yang saya mulai bareng istri,” Ujar Rully pemilik bisnis. Memang awal mula Maccheese berdiri, mereka hanya fokus pada olahan camilan yang berbasis makaroni keju. Hal ini terbukti dari tahun pertama berdiri mereka mengeluarkan produk berupa lasagna, macaroni schotel, hingga olahan risol mayo.

Maccheese mengawali karirnya melalui both-both di pinggir jalan, sampai akhirnya  memberanikan diri untuk terjun memasarkan produknya ke ranah online. “Dengan modal keberanian, saya mencoba untuk menjual produk dari rumah,” ungkap Rully. Menurutnya, ini merupakan salah satu bagian inovasi yang harus mereka lakukan. 

Hingga pada tahun 2015, Maccheese hadir dengan menawarkan konsep yang berbanding jauh dari sebelumnya. Es Krim Mochi menjadi pilihan pergeseran idealis, yang sebelumnya hanya berfokus pada makaroni keju. Namun, nyatanya berkat hal tersebut malah membawa bisnis ini bertahan sampai sebelum pandemi tahun 2020 lalu.

“Tentu kami mengalami penurunan sekitar 80% kala awal pandemi 2020,” Rully kembali bersuara. Semua jalur distribusi telah mereka berhentikan. Mulai dari reseller, lobi hotel sampai toko oleh-oleh. Otomatis semua produk es krim yang menjadi andalan kala itu, terpaksa harus ditarik dari pasaran dan beralih ke produk frozen food.

Tak-tik Cepat Maccheese

Seolah-olah belajar dari pengalaman, Rully sudah mengencangkan sabuknya untuk menghadapi tantangan pandemi. Bak detektif yang asyik memecahkan bagian puzzles yang hilang, pria paruh baya tersebut menemukan inovasi yang menjadi kunci penting bagi usahanya.

Awal new normal 2021, Rully memutar otak untuk menciptakan produk baru untuk jangka panjang. “Tercetuslah Papizza, camilan kering dengan rasa asli dari pizza,” lantang Rully. Dengan produk tersebut, Rully akhirnya dapat menaruh harap karirnya hingga ke luar Kota Malang.

Papizza menjadi inovasi sekaligus kunci menjebol pasar yang lebih luas. Sumber: Dokumentasi Maccheese

Tidak berhenti begitu saja, Rully sudah mahir membaca situasi pasar yang membutuhkan banyak opsi pilihan produk. Terciptalah Melting Soes, olahan kue sus kering yang menjadi pelengkap dari produk gurih Papizza.

Terbukti dari tes pasar yang dilakukan Rully untuk menguji dua produk unggulannya tersebut. Hasilnya cukup memuaskan, hanya membutuhkan waktu setengah tahun saja permintaan pelanggan pun mulai meningkat. 

“Ada keunikan tersendiri pas nyoba Melting Soes rasa coklat dari Maccheese, rasa coklat dan sus berasa banget,” puas Azwan salah satu pelanggan dari Maccheese. 

Menariknya, kemunculan dua produk tersebut bukan cuma menjadi angin lalu saja. Berkat produk unggulannya, Maccheese tercatat sudah menjajaki lima kota besar. Mulai dari Malang, Batu, Surabaya, Semarang hingga Denpasar. 

Setelah menemukan formula dari produk, Rully memfokuskannya ke pemasaran di toko oleh-oleh. “Kemasan yang proper menjadi bidikan kita untuk menambah kualitas produk di pasaran,” tegas Rully.

Keunggulan Maccheese

Sebagai seorang pebisnis sudah selayaknya mahir dalam membaca setiap angka pasar. Tampaknya ini juga menjadi salah satu keunggulan dari produk ini. Menurut Rully, kecepatan dari berinovasi merupakan keutamaan yang terus diupayakannya. “Kami ada untuk menciptakan sesuatu yang belum ada,” tambahnya.

Selain itu, dari segi promosi yang dilakukan telah menjadikan produk ini menjadi camilan khas Malang mampu melebarkan sayap bisnisnya. Entah dari kanal kanal offline maupun online. Tentu bukan perkara sulit, jika mengingat proses panjang Rully untuk melakukan pemasaran gencar-gencaran hingga ke luar kota.

Jaringan yang luas menjadikan Maccheese berpotensi agar terus naik mencapai keberhasilan. Ditambah sang pemilik yang merupakan salah satu pengurus UMKM di Kota Malang. Hal tersebut, menjadikannya menaruh harapan besar terhadap perkembangan seluruh bisnis di Kota Malang terutama Maccheese, brand miliknya.

Menilik proses panjang yang telah dilalui, mungkin tersirat sebuah pesan mengenai semangat dalam membulatkan tekad. Meski terdengar remeh, tapi hal itu benar adanya. Mengingat pemaksimalan strategi bisnis yang ia terapkan. “Apa yang kamu tanam itu yang kamu tuai,” menjadi sebuah peraturan yang tidak tertulis, jika ingin memulai bisnis.

Penulis: Wahyu Orazah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *