Merry and Knots Hasilkan Karya dari Simpul Tali

Merry and Knots
Hiasan dinding yang diproduksi oleh Merry and Knots, dibuat dengan menggunakan teknik simpul menyimpul antar tali sehingga membentuk sebuah seni. Sumber: Dokumentasi @merryandknots

Mantraidea.com – Dalam dunia seni dan kerajinan tangan, macrame telah kembali mencuri perhatian. Sebuah kerajinan yang dibuat dengan menyimpulkan tali untuk menciptakan berbagai karya seni, seperti hiasan dinding, gantungan pot, dan aksesoris fesyen. Salah satu yang mengembangkan bakat kreatifnya dalam seni macrame menjadi ladang bisnis yang sukses adalah Anne Merry, pemilik Merry and Knots. Kesempatan itu pun, diakuinya datang secara tak terduga.

Skill Simpul Menyimpul

Anne, sapaan akrabnya. Ia merupakan pemilik sekaligus pengrajin dari Merry and Knots yang berlokasi di Jl. Ngamarto Indah, Kec. Lawang, Malang. Saat ini, macrame telah menjadi fenomena global yang mendapatkan popularitas baru dalam beberapa dekade terakhir.

Mengikat dan mengikuti pola simpul tertentu merupakan teknik utama dalam membuat macrame. Mulai dari simpul dasar seperti simpul spiral, simpul dasar berulir, hingga simpul khusus seperti simpul ikat kepang dan simpul anyaman herringbone.

Skill ini didapatkan oleh Anne dari meminta diajarkan temannya untuk membuat kerajinan macrame. Setelah itu, disadari bahwa kemampuan ini dapat dimanfaatkannya untuk menghasilkan keuntungan yang memuaskan.

Lebih dari Sekedar Hiasan

Tahun 2023, macrame telah menjadi pilihan populer entah digunakan sebagai penunjang dekorasi rumah atau penambah fesyen. “Tapi, alau yang saya buat lebih ke barang fungsional,” jelas Anne. 

Merry and Knots tidak hanya menghadirkan produk hiasan atau dekorasi rumah saja, tetapi juga menawarkan produk-produk daily wears atau yang bisa dipakai sehari-hari. Anne menghasilkan berbagai produk simpel dan berwarna, seperti tas, aksesoris, outerwear, pakaian, dan masih banyak lagi.

produk limited merry
Produk limited dari Merry and Knots, yakni Macrame Sling Bag dengan desain yang simpel. Sumber: Dokumentasi @merryandknots

Katun halus dan polyester menjadi bahan pilihan Anne. Kedua bahan tersebut digunakannya untuk menghasilkan kerajinan yang bermutu tinggi baik secara tampilan maupun kualitas. “Jarang pakai bahan tali kur, karena menurut saya terlalu kaku,” jelasnya. 

Anne memiliki supplier sendiri sebagai penyedia bahannya. Ia mengaku dirinya memang sangat selektif terhadap supplier bahan. Lebih jauh, Anne juga selalu memastikan produknya sampai di tangan pelanggan dengan keadaan memuaskan. “Karena pelanggan itu pasti maunya dapat sesuatu yang bagus, jadi saya pastikan produk saya berkualitas baik dari bahan dan desain,” tegasnya. 

Promosi Lewat Pameran Lokal

Produk dari Merry and Knots dibuat berdasarkan pesanan dari pelanggan dengan menggunakan sistem pre order selama seminggu. Hal tersebut bertujuan agar pelanggan tidak berekspektasi barang jadi dengan cepat. 

Semua proses dijalankan oleh Anne tanpa bantuan pegawai, mulai dari produksi, desain, promosi, hingga administrasi. Sementara itu, harga produk ditentukan oleh Anne berdasarkan bahan yang digunakan dan tingkat kesulitan dalam pembuatan macrame.

Hasil karya tangan Anne yang menghasilkan macrame dengan fungsi sebagai hiasan kaca untuk mempercantik ruangan. Sumber: Dokumentasi @merryandknots

Meskipun dilakukan olehnya sendiri, tapi hal itu bukanlah menjadi suatu tantangan. Ia malah menikmatinya, karena membuat kerajinan macrame adalah hobinya. Namun, tantangan yang sebenarnya adalah kerajinan macrame belum begitu familiar di mata masyarakat. ”Sering ada calon pelanggan yang salah paham, mengira produk saya itu produk rajut,” ujarnya sambil tertawa. 

Dalam memasarkan produknya, promosi gencar dilakukan melalui sosial media, terutama Instagram @merryandknots. Selain itu, ia juga aktif mengikuti pameran lokal dan menjalin kerjasama dengan berbagai pengrajin lain. Hasilnya, ia mendapatkan tawaran eksposur dari beberapa pihak, “Baik dalam negeri maupun luar negeri. Sehingga, dapat menjadi peluang untuk melebarkan bisnis ini”.

Kompetitor di Mata Anne

Tak dapat dipungkiri bahwa setiap pelaku bisnis tidak dapat mengabaikan keberadaan kompetitor. Namun, lain halnya dengan Anne yang melihat kompetitor sebagai sumber motivasi untuk menciptakan produk yang lebih baik. 

Menurut Anne, kompetitor adalah partner sharing. “Soalnya, kita pasti juga butuh mereka untuk bisa jadi bahan refleksi untuk kita sendiri,” jelasnya. Selain itu, juga menjadi pengingat untuk selalu berkembang dan terus bergerak jauh untuk membesarkan bisnisnya. 

Menariknya, owner Merry and Knots ini ternyata berkeinginan untuk menciptakan macrame dari bahan daur ulang yang sejalan dengan gerakan gaya hidup berkelanjutan. “Barang apapun yang berasal dari waste di rumah, tentu yang bisa digunakan untuk simpul-menyimpul. Alasannya, agar dapat menjadi barang yang berguna dan lebih bermanfaat,” tutupnya.

Macrame telah memikat hati banyak orang dengan keindahan simpul-simpulnya yang artistik dan mengesankan. Namun, kehadirannya tidak hanya terbatas pada fungsi sebagai pemercantik ruangan. Seni ini juga mampu menjadi ladang penghasilan yang menjanjikan. Berkat kemampuan dalam menyimpul sebuah tali dengan penuh kreativitas, macrame mampu memberikan peluang bisnis yang menguntungkan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *