Nikmati Kesegaran Legendaris dengan Es Santan 68

es santan
Es Santan 68, jajanan sederhana nan klasik ditengah gempuran kuliner modern. MANTRAIDEA/Nurjihan Nabilahsari

Mantraidea.com – Ragam kuliner di Kota Malang tengah mengalami ledakan popularitas yang luar biasa. Namun, ada satu tempat yang tetap eksis dan menjadi favorit bagi anak muda Malang sejak tahun 1968, yaitu Es Santan 68. Menawarkan es dengan cita rasa khas yang tak terlupakan. Menariknya, masih mempertahankan bahan-bahan sederhana dalam proses proses pembuatannya.  Sehingga, menciptakan produk yang menggugah selera dan memikat hati banyak pelanggan.

Tetap Eksis Sejak 1968

Es Santan 68 adalah salah satu kuliner yang telah melegenda di Kota Malang. Meskipun, hanya dengan modal dan bahan sederhana, Sutono selaku pemilik warung, berani menjual jajanan klasik ini. Santan, vanili, gula, pandan hijau, tape ketan hitam, dan cendol menjadi bahan-bahan utama. “Lalu, atasnya saya tutup dengan roti tawar yang disiram dengan sirup manis,” ujar Sutono.

Demi mendapatkan pengalaman yang berbeda dalam menikmati kesegaran es, terdapat cara untuk untuk melahapnya. Salah satunya dengan mencelupkan roti ke dalam gelas dan kemudian rasakan kesegaran hidangan ini yang melewati tenggorokan. Kombinasi segarnya es yang menyatu dengan cita rasa gurih dari santan dan tekstur lembut roti menciptakan sensasi yang candu, pengen nambah lagi dan lagi.

Kesegaran Es Santan 68 yang berpadu dengan cita rasa gurih dan manis memberikan sensasi kenikmatan klasik yang tiada tara. MANTRAIDEA/Nurjihan Nabilahsari

Dulu, ketika belum memiliki pangkalan tetap, Sutono menjelajahi setiap sudut kota dengan gerobaknya. Menghidangkan esnya di pasar tradisional yang sibuk dan di pinggir jalan yang ramai. Namun, segalanya berubah pada tahun 1976. Tatkala ia menemukan lokasi permanen untuk usahanya di Jl. Sempu, Kasin, Kecamatan Klojen, Kota Malang. Keberadaan tempat tetap ini membawa kuliner ini semakin terkenal di kalangan penduduk Malang dan menjadikannya tujuan wajib bagi pecinta kuliner.

Setiap tegukan Es Santan 68 mengundang nostalgia dan mengingatkan kenangan masa lalu yang penuh makna. Bagi pelanggan lama, mengunjungi tempat ini bukan hanya sekadar makanan penutup semata. Tapi, juga menjadi upaya agar dapat menghidupkan kembali momen-momen manis yang sempat terlupakan.

Kelezatan yang Terjangkau

Salah satu daya tarik utama Es Santan 68 terletak pada harga yang sangat terjangkau. Hanya dengan Rp. 5.000 per gelas, siapa pun dapat menikmati es legendaris ini dengan segar tanpa perlu khawatir menguras kantong. Menjadikannya pilihan populer di kalangan anak muda, pelajar, mahasiswa, dan pekerja kantoran. Meskipun harganya murah, kualitasnya tetap terjaga dengan baik karena Sutono selalu berkomitmen untuk menggunakan bahan berkualitas dan mengolahnya dengan sempurna. Inilah yang membuat usaha milik Sutono tetap mempertahankan kelezatannya selama bertahun-tahun.

Kini, banyak orang lokal maupun pelancong yang merasa penasaran dan ingin mencicipi es legendaris ini. Tentu saja, Es Santan 68 menjadi pilihan yang tepat bagi yang ingin merasakan cita rasa khas Malang tanpa harus merogoh kocek terlalu dalam.

Tito, salah satu pelanggan mengungkapkan, “Sering beli karena rasanya enak dan murah. Tempatnya asri, cocok buat ngumpul sama teman sambil menikmati es santan.” Testimoni siswa SMA ini menunjukkan betapa juga menyediakan tempat yang nyaman untuk bersantai dan berinteraksi dengan siapapun.

Dalam proses menyiapkan pesanan es pelanggan, Sutono dibantu oleh anaknya. MANTRAIDEA/Nurjihan Nabilahsari
Sapa Generasi Baru

Meskipun telah berdiri sejak tahun 1968, Sutono tentu memiliki visi untuk terus berekspansi dan menyapa generasi baru. Ia ingin lebih banyak orang dapat merasakan kelezatan es legendaris ini dan mengenang nostalgia masa kecil. Dalam upaya mewujudkannya, Es Santan 68 telah membuka cabang baru yang terletak di depan SMAN Negeri 9 Kota Malang. Dengan kehadiran cabang ini, pelanggan setia dapat lebih mudah menjangkaunya. Sementara itu, juga dapat menarik minat generasi muda yang tinggal di sekitar area tersebut.

Dalam menghadapi tantangan persaingan bisnis kuliner yang semakin ketat, Sutono berharap dapat menyampaikan pesan bahwa kelezatan dan kenangan masa lalu tak mengenal batas waktu. Es Santan 68 adalah bukti nyata bahwa kelezatan dan keunikan cita rasa tidak pernah usang. Hidangan ini akan terus menjadi primadona di hati masyarakat Malang dan selalu mengundang kita untuk mengulang kenangan manis di setiap kunjungannya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *