Planterium: Inovasikan Moss dan Terarium jadi Bisnis Menarik

terarium

Mantraidea.com Bisnis terarium telah menjadi tren yang populer dalam beberapa tahun terakhir. Terarium adalah miniatur ekosistem yang hidup di dalam wadah transparan seperti kaca atau plastik. Bersamaan dengan munculnya tren, tidak afdol rasanya jika tidak dibarengi dengan adanya inovasi. Kesempatan ini kemudian ditangkap oleh Ubeid Fandi Nasrulloh, seorang CFO (Chief Financial Officer) dari Planterium.

Kalau umumnya orang-orang menggunakan tanaman hias untuk menjadi koleksi. Berbeda dengan Planterium yang memilih menggunakan Moss atau lumut untuk menjadi bahan utama produk terariumnya. Inovasi tersebut yang kemudian memunculkan nama ‘Mossarium’. Nama yang merupakan gabungan istilah antara Moss (lumut) dan teknik Terarium.

Bantu Jaga Keberlanjutan

Salah satu keunggulan bisnis terrarium adalah mengusung konsep kesadaran lingkungan. Dengan menggunakan wadah transparan, terrarium mengoptimalkan pencahayaan alami. Selain itu, penggunaan tanaman hidup dalam terrarium membantu meningkatkan kualitas udara dan memperbaiki ekosistem mikro di dalam ruangan.

Begitupun Mossarium-nya Planterium, tidak hanya menarik perhatian dalam hal desain dan keindahan, tetapi juga memiliki peran penting dalam menjaga keberlanjutan dan kesadaran lingkungan. Planterium berbagi tentang pentingnya pemilihan tanaman yang ramah lingkungan, serta praktik bisnis yang berkelanjutan dalam hal penggunaan bahan-bahan dan pengemasan yang ramah lingkungan.

Dengan kondisi tersebut, Planterium berfokus menggunakan Moss (lumut) sebagai ikon produknya. Jika umumnya moss dibuang karena menjadi pengganggu bagi tanaman para petani, Planterium malah memanfaatkan hal tersebut. Moss dipilih karena penggunaannya tidak akan memberikan dampak yang signifikan untuk lingkungan. “Kalau pakai lumut kaan, ngga mengganggu ekosistem alami,” ungkap Ubeid.

Planterium juga turut memberikan dukungannya untuk alam. Sebesar 5% dari total pendapatannya disumbangkan untuk keperluan pelestarian lingkungan. Programnya pun bermacam-macam, seperti penanaman pohon ataupun kegiatan penghijauan lainnya. “Karena kita ambil dari alam, maka kita kembalikan juga ke alam,” tutup Ubeid.

Berikan Timbal Balik Sosial

Selain adanya timbal balik lingkungan, dalam hal bisnis Planterium juga menciptakan timbal balik secara sosial. Khususnya untuk sub-sektor ekonomi lain. Terbukti dengan terciptanya peluang  pemberdayaan para petani jamur karet di kawasan coban (air terjun). Hal ini dikarenakan para petani inilah yang mulanya seringkali merasa terganggu dengan adanya moss atau lumut di sekitar tanaman pertanian mereka.

Para petani ini yang kemudian menjadi pemasok moss atau lumut untuk Bisnis Planterium milik Ubeid. Yang kemudian digunakan pada produk Mossarium. Biasanya, moss yang tumbuh di sekitar tanaman dibasmi karena hanya menjadi gulma. “Daripada dibuang gitu aja, jadi kita ajak kerjasama,” terangnya.

Planterium juga memberikan peluang bagi individu kreatif untuk menggabungkan bisnis dengan pemahaman ekologi. Desainnya mencerminkan gaya unik dan imajinatif, sehingga menciptakan nilai estetika yang tinggi.

Dalam hal ini, Planterium dapat mendukung pertumbuhan ekonomi kreatif. Dapat dilihat melalui terciptanya lapangan pekerjaan baru dan memperluas pasar untuk produk yang berkaitan dengan hobi tanam maupun seni dekorasi.

Produk Unggulan Planterium

Sejatinya, semua produk planterium memiliki keunggulannya masing-masing. Namun bedanya dibandingkan dengan produsen bisnis serupa, Planterium dapat memimpin dengan produk unggulannya berupa inovasi custom 3D Printed.

Item yang dapat disesuaikan oleh customer adalah bagian rangka untuk menopang moss. Sehingga moss dapat disusun dengan lebih unik dan tidak terlihat biasa atau bahkan membosankan. “Jadi customer bisa dengan mudah menyesuaikan bingkai atau mahkota yang mereka inginkan,” jelas pria asal nganjuk ini.

Bisnis Mossarium-nya Planterium tidak hanya memberikan produk yang indah, tetapi juga memberikan kontribusi nyata bagi ekonomi lokal dan kesadaran lingkungan. Dengan terus mengembangkan dan memperluas bisnis kreatif seperti ini, ekonomi kreatif memiliki potensi besar untuk pertumbuhan dan inovasi di masa depan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *