|

Piknik Hub, Tingkatkan Kemampuan Diri sambil Ngopi

piknik hub
Karya mural dari seniman Kota Malang, terpajang pada dinding depan cafe. MANTRAIDEA/Dafa Wahyu Pratama

Mantraidea.com – Di pinggiran Kota Malang, terdapat sebuah ruko yang didepannya terpasang sebuah plang nama bertuliskan Piknik Hub. Pada pandangan pertama, mungkin terlihat seperti sebuah kafe biasa. Namun, siapa sangka bahwa tempat tersebut jauh lebih dari sekadar tempat untuk menikmati secangkir kopi. Ini adalah ‘Coffee Space For Deep Learning’. 

Berlokasi di Jalan Simpang Borobudur No.41 A, Mojolangu, Kec. Lowokwaru, Kota Malang. Tempat yang dirancang dengan seksama untuk memberikan suasana yang nyaman bagi pengunjungnya dalam berbagi ide dan terlibat dalam diskusi intelektual.

Konsep Awal Piknik Hub

Kisaran tahun 2020, Dias Satria yang juga seorang founder memiliki keinginan untuk membuat konsep co-working space yang berlokasi dekat dengan alam. Dengan mengusung taglineCoffee Space in the Nature’. Memilih konsep yang berada pada pinggiran kota agar bisa menjaring bakat anak muda dan belajar satu sama lain. 

Awalnya, ia berencana untuk mendirikan co-working space pada salah satu lereng gunung di Banyuwangi. “Namun, kami menghadapi beberapa kendala. Sehingga, rencana tersebut tidak dapat terwujud,” cerita Radityatama Rahmadoni, anggota tim kreatif. 

Konseptual arsitektur Piknik Hub Banyuwangi menyuguhkan ruang inovatif dengan sentuhan alam. MANTRAIDEA/Dafa Wahyu Pratama

Setelah gagal merealisasikan pembuatan konsep di tempat tersebut, Dias pun tak menyerah begitu saja. Justru, ia terus mencari alternatif baru yang berfokus di Malang dan tetap berada pada pinggiran kota, yaitu di Gubugklakah, Poncokusumo, Kabupaten Malang. Tapi, lagi-lagi kesempatan itu tak dapat berjalan. 

Namun, Dias tidak patah arang. Ia pun mendapatkan kesempatan untuk bekerja sama dengan rekan yang terdampak pandemi. Hingga akhirnya, Piknik Hub Malang berhasil terealisasi ketika mendapatkan tempat pada sebuah ruko di Jalan Borobudur, Kota Malang.

Berbarengan dengan itu, Piknik Hub yang awalnya bertema alam mengalami perubahan konsep dan bertempat di daerah perkotaan. Dengan tagline yang berbeda pula, yaitu ‘Coffee Space For Deep Learning’. “Memiliki arti belajar lebih dalam tentang kreativitas, public speaking, team work, atau apapun itu,” terangnya.

Lagi-lagi, karena satu dan lain hal, kerjasama tersebut hanya berlangsung selama beberapa bulan dan harus dihentikan. Sejak saat itu, Piknik Hub bergeser dari Jalan Borobudur ke Jalan Simpang Borobudur. “Meskipun singkat, kami bisa belajar banyak dari kerja sama tersebut,” ujarnya.

Kolaborasi jadi Pondasi

Piknik Hub memiliki visi awal yang kuat untuk menjadikannya lebih dari sekadar sebuah tempat ‘ngopi’, melainkan sebagai sebuah wadah luas bagi komunitas di Malang. Visi tersebut semakin nyata melalui upaya kolaborasi yang gencar dilakukan.

Ruang inovatif dengan ragam koleksi foto dan buku menciptakan suasana belajar santai sambil ngopi. MANTRAIDEA/Dafa Wahyu Pratama

Terbukti dengan banyaknya start-up yang memanfaatkan ruang untuk kegiatan mereka. Salah satu contohnya adalah Cara Bicara, yang secara rutin mengadakan kursus public speaking setiap hari Sabtu. Selain itu, Piknik Hub juga menjadi tempat yang dimanfaatkan oleh Peter. Sebuah lembaga kursus Bahasa Inggris untuk menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan sekali dalam sebulan.

Dengan kolaborasi yang aktif dan beragam kegiatan yang diselenggarakan, Piknik Hub telah menjadi pusat hidup yang dinamis bagi komunitas di Malang. Mewujudkan visi pendiri untuk menciptakan wadah yang luas dan bermanfaat bagi para pengunjungnya.

Menariknya, Piknik Hub juga merupakan basecamp dari start-up Lets Play Indo dan Jagoan Indonesia. Menyelenggarakan banyak event, seperti event Community Learning untuk para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang tertinggal secara teknologi. ”Disana kami memberi edukasi para UMKM untuk mengelola sosial media mereka dan memasarkan produk,” ucap Radit.

Piknik Hub dan Jagoan Indonesia tengah berupaya menjalin kolaborasi yang menarik dengan KAI Wisata untuk memperkenalkan dan meningkatkan eksposur produk UMKM lokal. Bekerja sama menciptakan produk kopi dengan kemasan menarik. “Kami masih terus berkomunikasi dengan mereka, untuk kedepannya ditunggu saja,” tutupnya dengan bangga.

Selain itu, Piknik Hub juga aktif dalam upaya pemberdayaan petani kopi di Sukodono, Dampit, Kabupaten Malang. Pengelola mengakui bahwa kopi robusta yang dihasilkan oleh para petani di daerah tersebut memiliki kualitas yang memadai untuk dipasarkan dan disajikan kepada konsumen. Dengan membangun sinergi dan menjalin kolaborasi yang kuat dengan komunitas, Piknik Hub berhasil bertahan dan memberikan kontribusi positif ekosistem start-up lokal di Kota Malang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *