Sawetu Tawarkan Sensasi Minuman Sari Bunga
Mantraidea.com – Gagasan untuk mendirikan bisnis sering kali dimulai dari kata ‘iseng’. Ide yang muncul secara tiba-tiba itu dijalankan dengan alat seadanya. Sawetu lahir dari sana, menghadirkan sebuah inovasi minuman berbahan dasar sari bunga. ParaMantra dapat menemukannya jika berjelajah ke Jalan Sakura RW 07, Pesanggrahan, Kota Batu. Lalu, apa yang mendasari inovasi minuman ini?
Gagasan Awal Sawetu
Vita namanya, seorang ibu rumah tangga biasa yang pada saat itu mengikuti sebuah workshop pembuatan jamu dari bahan herbal. Tepatnya akhir November tahun 2022 lalu. “Berani nggak, lebaran bikin minuman gini?” kalimat itu ia ucapkan pada temannya yang juga mengikuti workshop.
Beruntung, ide ‘iseng’ yang tiba-tiba muncul ini disetujui oleh temannya, Nurma Fitria. Alasannya sepele, keinginan untuk mengenalkan manfaat dari tanaman sekitar. Apalagi pada saat itu, prosesnya terlihat enteng.
Dari sana, Vita dan Fitri membentuk sebuah kelompok bisnis. “Anggotanya hanya dari tetangga-tetangga saja,” kini Fitri menimpali. Mereka berangkat dengan anggota awal 13 orang, yang saat ini menjadi 10 orang.
Pada bulan Desember tahun 2022, kedua ibu rumah tangga tersebut mulai melakukan berbagai percobaan. Ada tiga produk yang mengalami uji coba, tentunya masih berhubungan dengan jamu yang rasanya lebih general. Diantaranya Rostea (rosella tea), Jakemon (jahe, kencur, dan lemon), serta Telang Tea.
“Banyak trial and error-nya. Ada yang berakhir menjamur bahkan melembung,” pungkas Fitri. Sempat pesimis karena beberapa kali gagal. Namun, perjuangannya tidak hanya sampai situ.
Vita yang ditunjuk sebagai ketua mendatangi Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Kota Batu. Berbincang dengan konsultan bisnis, hingga akhirnya mendapatkan solusi. “Karena banyak kendala, jadi disarankan fokus ke satu produk yang ditonjolkan,” tandas Fitri selaku Wakil Ketua.
Telang Tea menjadi pilihannya. Sebuah minuman yang berasal dari sari bunga telang dan menjadi satu-satunya inovasi bunga telang di Kota Batu. “Disisi lain, anggota kami banyak yang mempunyai usaha sendiri, saran dari PLUT dikeluarin aja semua,” imbuhnya. Hingga akhirnya Sawetu mempunyai banyak produk olahan lain dengan bahan dasar bunga telang.
Saran dari PLUT ini berkaitan dengan tujuan kelompok bisnis yang didirikan Vita dan Fitri. Koperasi Produksi yang mereka harapkan di kemudian hari. Dengan usaha primernya produksi dan distribusi sebagai usaha sekundernya.
Telang Tea dan Inovasinya
Telang Tea diproduksi dengan mencampurkan sari bunga telang, gula, dan lemon. Hingga rasa yang dihasilkan memiliki kesegaran menyeruak. Meskipun tanpa pengawet, minuman ini berhasil tahan hingga tiga bulan lamanya dalam suhu ruangan.
Proses produksinya masih manual, dari pembuatan awal hingga sampai di tangan konsumen masih dilakukan secara manual. Oleh karena itu, ia menyarankan untuk menyimpan minuman ini dalam lemari es.
Alasan utama bunga telang dijadikan bahan dasar adalah karena ternyata manfaatnya banyak. Vita menjelaskan, “Apalagi waktu workshop itu kami juga mendapat pelatihan mengenai bunga telang, jadi kenapa nggak menciptakan inovasi baru?”
Usut punya usut, ternyata proses pembuatan yang dirasa gampang memiliki tingkat kerumitan tersendiri. Bagaimana tidak? Kadar air dalam bunga dapat mempengaruhi warna minuman. Disisi lain, warna biru yang dihasilkan oleh bunga telang masih jarang ditemukan dalam minuman lain. Namun, saat dicampur dengan lemon, warna tersebut berubah menjadi ungu.
Rasa dan warna yang dihasilkan saat ia mengikuti workshop kurang cocok, karena merujuk ke jamu. Hal ini membuat Vita dan Fitri tertarik untuk menginovasikannya agar lebih sempurna dan dapat dinikmati oleh banyak orang, terlebih anak-anak. Selain minuman, adapun Stik Telang dan Bubuk Telang sebagai produk kering.
Uniknya, Bubuk Telang ini dapat dinikmati langsung tanpa diproses lagi. “Pas masuk mulut, ada sensasi meletus kayak permen yang kita makan pas kecil,” Ericha Sahara, perempuan berusia 23 tahun itu menjelaskan sensasi mencoba Bubuk Telang. “Jadi, nostalgia dikit,” guraunya.
Langkah Selanjutnya
Sejatinya, nama Sawetu tercetus secara mendadak karena akan melakukan pendaftaran merek dagang. Sawetu merupakan singkatan dari Sakura RW Pitu (tujuh dalam Bahasa Jawa). Nama itu diambil dari lokasi berdiri, tempat produksi, bahkan tempat tinggal anggota kelompok bisnis Sawetu sendiri.
“Selanjutnya, kami mau mencoba untuk membuat produk dari sari bunga-bunga lainnya,” ungkap Vita ketika ditanya apa langkah yang akan diambil selanjutnya. Setelah mengetahui banyak manfaat yang dihasilkan bunga telang, mereka jadi penasaran manfaat apa yang dihasilkan bunga lainnya.
Kedepannya, perbaikan produk menjadi langkah yang akan lebih difokuskan. “Karena serba manual, jadi kadang masih banyak miss-nya. Kami ingin fokus memperbaiki itu,” tandas Vita. Selain itu, digital marketing juga ingin mereka kuasai agar nama Sawetu semakin dikenal. Terakhir, memberi edukasi mengenai manfaat sari bunga akan mereka sebar luaskan melalui Sawetu.
Dengan semangat inovasi dan keinginan untuk menghadirkan produk berkualitas, Sawetu terus bertransformasi menjadi merek dagang yang diharapkan dapat dikenal luas. Melalui ragam percobaan dan upaya perbaikan, kelompok ibu rumah tangga ini mampu menghadirkan inovasi dari sari bunga dengan manfaat yang alami pula. Tak hanya mengandalkan minuman, tetapi juga menciptakan ragam ide kreatif untuk menciptakan produk pangan baru dengan campuran ekstrak bunga. Dengan dedikasi tinggi, Sawetu siap menghadirkan produk unik dengan kandungan yang baik bagi kesehatan konsumen.