Ugly Jolly, Ekspresi Diri Datangkan Kebahagiaan

ugly jolly
Ugly Jolly, aksesoris dari rangkaian manik-manik yang menyalurkan jiwa untuk raga fesyen. Sumber: Dokumentasi @ugly_jolly

Mantraidea.com – Seiring berjalannya waktu, di tahun 2023 ini industri fesyen Indonesia berkembang begitu pesat. Apalagi, sejak tahun 2020 silam, yang melakukan beragam kegiatan secara online. Membuat persebaran produk-produk fesyen semakin lancar lajunya. 

Berbarengan dengan perkembangan dan pengguna teknologi yang semakin meluas, banyak toko-toko online bermunculan. Memanfaatkan keberadaan media sosial untuk digital marketing produknya. Seperti yang dilakukan Yohana Ayu Kristanti, wanita 20 tahun itu memanfaatkan kecanggihan tersebut untuk memperkenalkan Ugly Jolly sejak tahun 2021 lalu. Mengajak tiap orang untuk dapat bahagia dengan dirinya sendiri.

Representasi Diri

Sejak awal, Hana memang tertarik dengan dunia fashion and craft. Bergelut dengan produk-produk fesyen sangat menyenangkan menurutnya. Mengekspresikan diri dengan apa yang ia gunakan.

Dengan leluasa, Hana mempercantik tubuhnya. Meletakkan aksesoris-aksesoris yang memancarkan keunikannya. “Aksesoris itu nyawa, sedangkan pakaian itu raga dari fashion,” ujarnya. Ia juga berpendapat bahwa kekuatan bentuk, warna, corak, desain bukan hanya kebutuhan berkala. Namun, telah menjadi kebutuhan artistik.

Terinspirasi oleh hal itu, Hana pun memutuskan untuk mendirikan Ugly Jolly. Sebuah bisnis fesyen untuk memenuhi raga fesyen yang melekat. Nama bisnisnya  melambangkan seseorang yang telah menerima apapun keadaan dirinya, ‘jelek dan bahagia’. Ia menambahkan, “Pengen nyampein kalau nerima diri sendiri apa adanya itu nggak papa, loh.”

Menurutnya, seseorang akan lebih bahagia ketika hidup tanpa tuntutan dari orang lain. “Perasaan negatif itu kan sering timbul pas kita nggak bisa nerima diri sendiri. Jadi, harus bisa menerima segala ke-ugly-an diri dulu,” ucapnya. Dengan begitu, orang tidak akan memasang ekspektasi tinggi dan bukan lagi tuntutan yang diagihkan.

Hana menyematkan motto ‘Happy to be Ugly’, kalimat singkat itu yang selalu mengingatkannya agar mawas diri. Bukan untuk dirinya sendiri, melainkan juga untuk orang sekitarnya melalui aksesoris yang ia jual. Mulai dari kalung, gelang, cicin, glasses strap, shor strap, dan gantungan hp.

Macam-macam produk fesyen yang diproduksi Ugly Jolly. Sumber: Dokumentasi @ugly_jolly

Berkelana dengan Edisi

Dalam menciptakan produknya, Hana menggunakan material yang aman di kulit. Tentunya, kualitas dan pelayanan menjadi prioritas utama untuk mendapat kepuasan pelanggan. Hal ini, mempengaruhi ciri khas Ugly Jolly yang memiliki edisi dan kategori. Salah satu edisi yang memikat hati ialah Sea Series. Dengan material cangkang kerang asli, membuat tema laut nampak hidup.

Edisi lain yang tak kalah menarik ialah Monochrome Series dan Pop Series. Keduanya dikategorikan berdasarkan warna yang mendominasi. Hingga memiliki penggemar dan trennya sendiri.

Monochrome Series, salah satu edisi aksesoris yang dikeluarkan Ugly Jolly dengan pengkategorian berdasarkan warna. Sumber: Dokumentasi @ugly_jolly

Lebih dalam, Hana menciptakan produknya sendiri yang bisa dibilang sebagai handmade craft. Ia sering kali membuat beberapa stock. Namun, tidak menutup kemungkinan produknya berstatus Pre-Order (PO) dalam satu hari. “Karena aku juga menyediakan pilihan custom,” imbuhnya.

Untuk harga, Hana membandrol semua produknya cukup ramah di kantong. Berkisar dari harga Rp15.000 hingga Rp45.000 saja. Sehingga, para penggemarnya bisa mendapatkan produk Ugly Jolly lengkap dengan rangkaian manik-maniknya. Ia juga menyediakan beragam ukuran untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.

Kolaborasi yang Diharapkan

Untuk memperkenalkan produk-produknya, Hana memaksimalkan kekuatan dari media sosial. Tentu, hal ini membuat rantai penyebarannya semakin meluas. Selain itu, Hana juga memanfaatkan e-commerce sebagai platform penjualan. Serta aktif berpartisipasi dalam pop-up market di event terdekat. Begitupun, dengan event konser yang tak luput dijajalnya.

Salah satu pop-up market yang diikuti Ugly Jolly di event ‘Tjorak Sorai’. Sumber: Dokumentasi @ugly_jolly

Strategi yang digunakan Hana terbukti ampuh, mengingat banyak kalangan yang semakin aware dengan aksesoris fesyen. Terlebih lagi, hampir semua anak muda memiliki media sosial. Hal itulah, yang menjadi peluang emas untuknya.

Meskipun banyak pengrajin aksesoris bermunculan, tapi Hana tak memandang itu sebagai pesaing. Sebaliknya, ia merasa senang dan melihatnya dari sudut pandang yang berbeda. “Aku pengen antar pengrajin bisa kolaborasi dan bikin komunitas sendiri,” ungkapnya. Dari komunitas itu, ia mengharapkan adanya kegiatan yang dilakukan bersama. Sehingga, menciptakan dan menambah relasi baru. Serta, berimbas positif pada produk-produknya.

Menariknya, dalam satu minggu kedepan, Ugly Jolly akan merilis produk baru dengan tema yang berbeda dari sebelumnya. Hana juga mengungkapkan rencananya di tahun ini, “Pengen bergabung dalam sustainable fashion campaign gitu,” tutupnya.

Ugly Jolly telah menyuarakan kesan politik untuk dapat menerima diri sendiri. Menjadi pribadi bebas dalam mengekspresikan diri tanpa tuntutan orang lain.  Menjaga keseimbangan jiwa dan raga yang dianalogikan dalam aksesoris dan pakaian. Menciptakan kebahagiaannya sendiri dengan menerima segala kekurangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *