Siswa SMA Malang Raya Hasilkan Video Jurnalistik di Event CJ Fest UMM

SMA Malang
Kepala Prodi Ilmu Komunikasi UMM, mentor, dan peserta dari SMA di Malang Raya meramaikan acara ‘Workshop Communication Journalism Fest Universitas Muhammadiyah Malang (CJ Fest UMM). Sumber: Foto ist.

Mantraidea.com – Sebanyak 26 siswa dari sembilan SMA (Sekolah Menengah Atas) dan MA (Madrasah Aliyah) di Malang Raya berpartisipasi dalam acara ‘Workshop & Journalism Project’. Agenda ini berlangsung di Laboratorium Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) pada Sabtu (15/06/2024). 

Acara ini merupakan bagian dari rangkaian Communication Journalism Fest Universitas Muhammadiyah Malang (CJ Fest UMM). Menariknya, hal ini diinisiasi oleh kelompok Laksana, mahasiswa Praktikum Public Relations yang bekerja sama dengan mahasiswa Praktikum Jurnalistik 3. 

Dalam acara ‘Workshop & Journalism Project’, para peserta disuguhkan pembahasan mengenai ‘Narasi Kemanusiaan-Jurnalisme Empatik’. Materi ini dibawakan oleh Eko Widianto, selaku Jurnalis Tempo sekaligus Dosen Jurnalistik Ilmu Komunikasi UMM.

Selain mendengarkan materi, para peserta dari SMA Malang Raya juga ditantang untuk membuat video jurnalistik dalam waktu singkat. Nasrullah, selaku Kepala Program Studi (Prodi) Ilmu Komunikasi UMM, mengatakan bahwa tantangan ini bertujuan agar para siswa merasakan dinamika dunia kerja jurnalistik. 

Tak berhenti sampai disitu, adanya acara ini juga diharapkan dapat mendorong minat siswa terhadap dunia jurnalistik. “Serta, memberikan pandangan baru mengenai pentingnya jurnalisme yang berempati dan humanis,” tambahnya.

Siswa SMA Malang Raya Rasakan Pengalaman Baru

Ilmu Komunikasi UMM
Salah satu peserta workshop sedang melakukan wawancara dengan Nasrullah, selaku Kepala Prodi Ilmu Komunikasi UMM. Sumber: Foto ist.

Dalam praktik liputan, para siswa diberikan tugas untuk membuat video jurnalistik kemanusiaan yang digabungkan dengan pilihan tema lainnya. Mulai dari healthy food, olahraga, musik, hiburan, digitalisasi UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah), konservasi flora dan fauna, seni, teknologi, hingga Food and Beverage (FnB). 

Alif Maulana, salah satu peserta mengungkapkan, ia belajar banyak hal yang mencangkup dunia jurnalistik melalui acara ini. “Saya mendapat pengalaman yang sangat berarti dari pembuatan liputan tadi,” ujarnya.

Tak hanya Alif Maulana, Nisrina Fazila selaku peserta dari SMA Ar-Rohmah juga merasakan hal yang sama. Namun, ia dan timnya sempat kesulitan dalam mengaitkan ema Digitalisasi UMKM dengan kemanusiaan.

Nisrina mengungkapkan bahwa mencoba membuat video liputan adalah pengalaman pertamanya. ”Memang susah-susah gampang. Tapi setelah diskusi dengan mentor, akhirnya bisa nemu tuh bridge-nya. Tadi, juga sempat hunting hampir satu kampus UMM. Capek, tapi berkesan banget,” ceritanya. 

Selain liputan, para peserta dari beberapa SMA Malang Raya juga diajak untuk mengenal alat yang ada di Laboratorium Ilmu Komunikasi. Bahkan, beberapa siswa melakukan simulasi menjadi news anchor, layaknya program berita televisi. 

Acara ini memang ditujukan agar siswa-siswi yang masih berada di bangku sekolah dapat merasakan pengalaman menjadi jurnalis. Sehingga, bisa mendorong minat mereka terhadap dunia jurnalistik. Nah, kalau ParaMantra udah pernah mencoba jadi jurnalis belum nih?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *