Festival Kampung Budoyo Ketawanggede Nostalgia lewat Rasa

Festival Kampung Budoyo Ketawanggede
Salah satu stan es sirup tampilkan menu dan dekorasi menunjang konsep tempo dulu, (26/08/2023). MANTRAIDEA/ Ratna Diana

Mantraidea.com – Dalam perhelatan yang penuh nostalgia, Festival Kampung Budoyo Ketawanggede mengangkat ragam budaya dan kuliner tempo dulu. Berlokasi di Ketawanggede, Kota Malang, acara ini berlangsung dari 25 hingga 27 Agustus 2023. Antusiasme warga kampung hingga luar kampung menghadirkan suasana luar biasa, Sabtu (26/8/2023).

Ajak UMKM Jelajah Jajanan Jaman Dulu

Ramadhani Aldilla, selaku Ketua Pemuda-pemudi Ketawanggede menekankan bahwa festival ini bukan sekadar acara hiburan saja. Melainkan, panggilan untuk menghidupkan kembali semangat kemerdekaan Indonesia yang tertanam dalam sejarah. “Konsep tempo dulu diangkat untuk mengajak generasi muda, terutama anak-anak, agar merasakan jaman dulu terutama kuliner,” ujarnya dengan tegas.

Lebih dari 50 stan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memeriahkan Festival Kampung Budoyo Ketawanggede. Para pengunjung tumpah ruah tergiur untuk menyelami nostalgia lewat rasa. Terlebih, harga ramah di kantong menjadi magnet kuat yang menarik minat banyak orang. 

Acara ini berhasil menampilkan ragam jajanan khas tempo dulu yang telah jarang ditemukan di era modern. Mulai dari manisnya gulali, kesegaran es sirup, kelezatan jenang gobet, getuk, sego empok dan masih banyak lagi. Keragaman hidangan ini merupakan hasil dari seleksi ketat oleh panitia agar selaras dengan tema besar festival.

Festival Kampung Budoyo Ketawanggede
Tak hanya dijual dalam bentuk jadi, gulali itupun dibuat dihadapan pembeli, Sabtu (26/8/2023). MANTRAIDEA/ Ratna Diana

Lebih lanjut, Suryo, seorang penjual gulali mengatakan, “Gulali adalah jajanan legendaris yang cocok dengan nuansa tempo dulu. Melalui acara ini, kita dapat menghidupkan kembali memori indah dan mengenalkan kepada generasi muda.”

Dalam suasana yang memancarkan keramahan dan keberagaman, Festival Kampung Budoyo mempertemukan masa lalu dengan masa depan. Kolaborasi masyarakat dalam segala aspeknya membuktikan bahwa kearifan kuliner dan warisan budaya memiliki daya tarik yang abadi. “Sensasi seperti inilah yang bisa membawa siapapun kembali kemasa kecil,” ujar Mega Safitri, salah satu pengunjung festival.

Dalam perayaan yang meriah, festival ini tidak hanya menciptakan pengalaman tak terlupakan, tetapi juga menjadi bukti nyata bahwa sejarah dan tradisi budaya bisa menjadi kekuatan penyatuan yang tak tergoyahkan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *