Kecap Tugujawa Angkat Popularitas Petani Lokal
Mantraidea.com – Kecap Tugujawa, sebuah produk kecap lokal dari Kota Malang yang berdiri sejak 2016 silam. Kecap ini telah berhasil menjadi pelopor untuk mengangkat derajat petani kedelai lokal melalui keaslian dan inovasi produknya. Dengan komitmen yang kuat terhadap kualitas bahan baku lokal, proses produksi tradisional, dan pemasaran kreatif membuat produk yang tercipta menjadi merek terpercaya.
Menggunakan bahan baku alami membuat kecap ini memiliki cita rasa khas Jawa. Selain rasa yang autentik, Kecap Tugujawa juga mendorong pertumbuhan agroindustri secara berkelanjutan.
Teladan yang Baik
Komitmen yang dipegang Kecap Tugujawa patut diacungi jempol. Bagaimana tidak? Ditengah serbuan kedelai impor, produk yang satu ini justru memilih kedelai hitam lokal dari Kota Malang sebagai bahan bakunya. Melihat hal ini, maka tidak heran jika kecap ini dijadikan teladan.
Secara tidak langsung, produk kecap ini telah mengangkat kedudukan petani kedelai lokal. Membantu mempertahankan hasil panen dan mengenalkannya ke publik. Melalui kepedulian dan komitmen mereka terhadap petani kedelai lokal, Kecap Tugujawa berhasil menjalin kerjasama dengan Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian (BALITKABI) sebagai penyuplai kedelai hitam lokal. Hal ini memberikan kepastian, mengakui, dan menggunakan hasil kerja keras para pentani dalam produksinya.
Dalam proses pengolahannya, selalu menjaga keaslian dengan proses fermentasi yang mengutamakan kebersihan dan citarasa. Teknik tradisional dan bahan baku alami yang mereka gunakan, menghasilkan kecap yang tidak hanya lezat, tetapi juga berkualitas tinggi. Karena dalam setiap tetes kecap Tugujawa, terdapat do’a dan upaya petani kedelai lokal terwujud sebagai rasa autentik dan kualitas produk yang baik.
Komitmen Kualitas
Kecap Tugujawa memprioritaskan kualitas dan keberlanjutan produk lokal sebagai fokus utamanya. Menjaga standar yang tinggi dalam seluruh prosesnya, mulai dari pemilihan bahan baku hingga proses pengemasan. Tak luput dari memastikan bahan bakunya, seperti kedelai hitam lokal, gula kelapa, dan bumbu rempah khas Indonesia. Berpadu dalam satu olahan bumbu makanan lokal yang dapat menambah citarasa masakan.
Alih-alih dapat mengakalinya, pihak dari kecap ini justru berkomitmen untuk tidak menggunakan bahan tambahan dari senyawa kimia berbahaya. Paham akan pentingnya makanan yang sehat dan dapat mengonsumsinya dengan aman. “Sehingga, setiap produk kami dapat menjadi pilihan yang tepat bagi konsumen yang peduli akan kesehatan dan keberlanjutan lingkungan,” ujar Dwi Hartono, selaku owner Kecap Tugujawa.
Selain itu, produk ini juga berperan aktif dalam menjaga keberlanjutan pertanian lokal. Melalui kolaborasi antara petani kedelai dan pengrajin gula kelapa, kecap milik Dwi ini telah membentuk sebuah ekosistem yang saling mendukung dari hulu ke hilir. Tak hanya memberikan manfaat ekonomi pada pelaku industri pertanian lokal saja. Melainkan, juga dapat menjaga keberlanjutan lingkungan dan kelestarian tradisi kuliner Indonesia.
Pemasaran Kreatif dan Kolaborasi
Kecap Tugujawa memahami betapa pentingnya pemasaran yang kreatif dan strategis, guna memperluas pasar dan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap produknya. Salah satu strategi promosinya adalah mengangkat tema ‘Tempo Dulu dengan Cita Rasa Khas Jawa’.
Produk dari Dwi ini aktif terlibat di berbagai acara, seperti halnya festival kuliner. Tujuannya untuk memperkenalkan kecap lokal pada tataran masyarakat yang lebih meluas. Tak hanya itu saja, produknya dengan antusias memberikan informasi rinci mengenai proses produksi, keunggulan bahan baku, dan manfaat dari konsumsinya.
Usaha membangun interaksi dengan konsumen, ia lakukan dengan menggunakan platform media sosial. Konten yang menarik dan informatif terus dikembankannya. Keberhasilannya dalam ranah penjualan bukan hanya bergantung pada kreativitas tim yang mumpuni. Melainkan, juga dari sadarnya potensi positif dari kolaborasi. Menciptakan sinergi yang kuat dengan mendorong pertumbuhan agroindustri secara keseluruhan. Dalam hal ini, Dwi Hartanto telah membuktikan komitmennya dalam meningkatkan peran petani kedelai lokal, menjaga kualitas dan keberlanjutan produk mereka, serta menerapkan strategi pemasaran yang kreatif dan kolaboratif.