Loker Idaman Gen Z, Profesi Pekerja Kreatif yang Banyak Dicari

pekerja kreatif ilustrasi
Kemajuan industri kreatif digital meningkatkan permintaan akan pekerja kreatif. Bahkan, industri yang sebelumnya tidak membutuhkannya kini harus merekrut divisi kreatif baru. MANTRAIDEA/Wahyu Orazah

Mantraidea.com – Pekerja kreatif adalah seseorang yang bekerja dalam bidang industri kreatif dengan memanfaatkan keterampilan, kreativitas, atau bakatnya untuk menghasilkan dampak positif. Sederhananya, mereka memperoleh pendapatan dari aktivitas kreatif, budaya, atau artistik, baik secara mandiri maupun untuk sebuah agency.

Di Indonesia, industri kreatif tengah dikenal sebagai pekerjaan impian, khususnya bagi Gen Z. Bahkan, pada tahun 2022 silam, Kemenparekraf melaporkan bahwa kontribusi industri kreatif terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai Rp1.280 triliun.

Sejalan dengan topik yang lagi hangat yakni meningkatnya jumlah pengangguran, terutama dikalangan Gen Z yang nyaris mencapai sepuluh juta jiwa. Untuk mengurangi angka tersebut, Tim Mantra pun mencoba memberikan beberapa rekomendasi profesi pekerja kreatif di Indonesia yang saat ini membutuhkan banyak sumber daya pekerja. Simak informasinya!

1. Copywriter

Mengutip dari Revou, copywriter adalah seorang profesional yang menulis teks untuk mempromosikan dan menjual produk atau jasa. Teks yang mereka tulis disebut ‘copy’ dan digunakan dalam berbagai media seperti iklan, brosur, website, email marketing, media sosial, dan lainnya. 

Tak hanya bertujuan untuk memberikan informasi, tetapi juga untuk membangkitkan minat, membujuk, dan memotivasi pembaca untuk mengambil tindakan tertentu. Mulai dari membeli produk, mendaftar untuk layanan, atau mengklik tautan. Profesi ini memiliki setidaknya tiga jenis dalam ekosistemnya yaitu agency copywriter, company, dan freelance copywriter.

Namun, banyak yang meremehkan pekerja kreatif ini dengan anggapan ‘Enak banget, tinggal nulis kata-kata bisa dapet duit’. Eitss..jangan salah, tanggung jawab seorang copywriter nggak main-main loh. Mulai dari mengembangkan konsep kampanye iklan yang selaras dengan material brand voice, menciptakan kata-kata persuasif dan inovatif untuk menarik audiens, serta masih banyak lagi.

copywriter
Copywriter dianggap salah satu profesi pekerja kreatif yang cukup potensial. Apalagi, dalam hal jenjang karir nggak perlu diragukan lagi. MANTRAIDEA/Wahyu Orazah

Menjadi seorang copywriter, ParaMantra bisa memulai dengan memahami dasar-dasar copywriting, mengikuti kursus, dan menjajal magang di posisi ini. Kuncinya sederhana, kalau ParaMantra emang suka menulis rasanya akan lebih mudah untuk bersaing di profesi ini.

2. Content Creator

Melejitnya era digital membuat banyak pekerja kreatif di dalamnya memiliki jenjang karir yang bagus, salah satunya sebagai content creator. Sebenarnya, profesi ini bertugas membuat sebuah konten dalam bentuk visual, audio, maupun tulisan. Jika ParaMantra berselancar di grup jobseeker online, pasti lebih mudah menemukan lowongan kerja menjadi content creator.

Menjalani profesi ini erat kaitannya dengan social media management dan strategi digital marketing di berbagai kanal online seperti situs website. Oleh karena itu, seorang pembuat konten harus memiliki kemampuan riset yang jeli untuk mengikuti sebuah tren. Kemudian, mengembangkan ide yang dituangkan dalam bentuk video, tulisan maupun sebuah gambar.

Dari pengertian content creator, jelas bahwa profesi ini lebih dari sekadar berbicara di depan kamera. ParaMantra bisa menjadi konten kreator sebagai penulis atau visualisator. Untuk mencapai posisi ini, ParaMantra harus familiar dengan alat yang lazim digunakan content creator seperti aplikasi pengedit gambar dan video. Selain itu, penting untuk memahami strategi SEO (Search Engine Optimization) dan SEM (Search Engine Machine). Serta, mampu mengoperasikan alat analitik untuk melacak pertumbuhan traffic konten.

3. Creative Director

Kalau ParaMantra sangat mendambakan menjadi pekerja kreatif, Tim Mantra sih menyarankan untuk melakukan perjalanan karir menuju posisi creative director. Yap! Seperti nama gamblangnya, direktur kreatif merupakan seorang pemimpin yang bertanggung jawab untuk mengkoordinasi seluruh anggota divisi kreatif dalam mengerjakan pekerjaannya. Hal tersebut memungkinkan profesi ini bisa merencanakan, membuat, hingga mengawasi proses kreatif dari project yang tengah digarap.

Sayangnya, nggak seperti content creator, profesi creative director tidak membuka lowongan di sembarang industri. Profesi ini biasanya ditemukan di perusahaan besar berbasis periklanan, seni, dan hiburan seperti musik, televisi, studio film hingga industri kreatif yang berbasis study media lainnya. Tapi, creative director dikenal memiliki gaji atau upah yang relatif tinggi. Bahkan pada tingkat entry level, profesi kreatif ini bisa mendapatkan gaji mencapai Rp20 juta di Indonesia.

creative director
Sebagai seorang leader, creative director memiliki tanggung jawab untuk menyukseskan project kreatif bersama timnya. MANTRAIDEA/Wahyu Orazah

Tapi, tugas yang diemban selaras dengan upahnya karena creative director memiliki peran besar terhadap kesuksesan perusahaan kreatif. Keberhasilan suatu project menjadi tanggung jawab penuh dari seorang creative director yang dituntut untuk bisa menciptakan peluang bagi industrinya. Melalui kinerja work creative, profesi ini mengarahkan seluruh staf kreatif agar dapat mencapai tujuan tersebut.

4. Fashion Designer

Kalau profesi pekerja kreatif sebelumnya belum ada yang cocok, industri kreatif fesyen mungkin layak buat dijajal. Fashion designer merupakan profesi yang berfokus untuk merancang dan membuat desain busana hingga aksesoris lainnya. Mengingat era sekarang, fesyen telah menjadi hal yang relatif umum dan tidak se-eksklusif dulu. Ini memungkinkan perusahaan mulai memproduksi busana casual harian sesuai permintaan masyarakat.

Potensi tersebut mendorong banyak perusahaan busana yang membutuhkan fashion designer dengan ide kreatif untuk menciptakan tren fesyen baru. Kalau ngomongin soal skills yang harus dikuasai, tentu first thing first seorang fashion designer harus mampu memvisualisasikan ide desainnya melalui sketsa. Pun kemampuan menjahit dan memilih bahan tekstil juga diperlukan, serta skill manajemen dan komunikasi guna menunjang kemudahan untuk mengkoordinasikan tim.

Menariknya, menjalani profesi ini dapat dipelajari secara otodidak. Jadi, bagi ParaMantra yang tidak memiliki akses pendidikan formal khusus fashion designer nggak usah ragu. Setelahnya, ParaMantra dapat mencoba menjadi asisten desainer terlebih dahulu.

Dari isu pengangguran di Indonesia yang didominasi oleh anak muda, Tim Mantra berharap agar ParaMantra yang masih bingung menentukan tujuan karirnya dapat menemukan jawabannya masing-masing. Sejalan dengan hal tersebut, profesi pekerja kreatif juga semakin diminati dan dibutuhkan oleh banyak perusahaan. Kali aja rejekinya ada di industri kreatif, coba komen profesi kreatif idaman ParaMantra!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *