Mikane: Pengetahuan dan Seni dalam Semangkuk Mie

Kedai Mikane menjadi inovasi bisnis baru yang beralamatkan di Jalan Pacar Air No.3 Kalpataru, Kota Malang. MANTRAIDEA/Wahyu Orazah.

Mantraidea.com- Dalam dunia kuliner, umum diketahui bahwa urusan dapur menjadi rahasia bagi pemiliknya. Begitu juga dengan Mikane. Entah resep khusus apa yang mereka gunakan hingga kedainya selalu ramai dikunjungi penikmat mie. Atau mungkin kombinasi dua elemen penting, yakni pengetahuan dan seni yang tertuang dalam semangkuk mie-nya. Sehingga, menjadikan tempat tersebut memiliki magnet yang dapat menarik Mikane Lovers.

Lika-Liku Mikane

Mikane merupakan bisnis kuliner yang berada di Jalan Pacar Air No.3 Kalpataru, Malang. Tempat makan ini menyediakan berbagai olahan mie pangsit, mulai dari yang berkuah hingga kering. Berdiri sejak tahun 2020 bisnis milik Dandi Suratman dan Juriatno tersebut, berhasil berkembang dan melewati masa kritis covid-19.

Mikane
Open Kitchen menjadi salah satu daya tarik pelanggan baru untuk mencicipi menu Mikane. MANTRAIDEA/Wahyu Orazah.

Nama Mikane sebenarnya dari dua kata, yaitu Mie dan ‘Kane’, diambil dari bahasa walikan Malang. Jika dibalik berarti mie enak. Tak ada cerita unik dari pembuatan nama bisnisnya tersebut. Dandi hanya berpikir bahwa yang paling utama adalah keinginannya untuk  membuat sajian mie yang enak.

Meski begitu, perjalanannya semulus membalik telapak tangan. Bisnis ini ia rintis pada masa kritis, yang mana mengharuskannya untuk memiliki pekerjaan di masa pandemi untuk mencukupi kebutuhannya. “Nggak ada modal apapun, sampai akhirnya bertemu dengan Juriatno yang membantu memberikan modal,” ujar pemilik Mikane tersebut.

Mirisnya, harapan agar modal langsung kembali adalah pemanis semata. Tiap harinya, Mikane hanya dapat menjual satu hingga dua pesanan. Tapi, lagi-lagi pemilik bisnis ini mengaku tak menyerah begitu saja. Tatkala, penikmat mie pertamanya datang, ia sontak bersyukur dan senangnya bukan main. 

Hingga sebulan bisnisnya berjalan, dan lancar tanpa menggunakan rencana pemasaran khusus.  “Semuanya bergerak dengan orisinal, saya hanya bisa membagikan usaha saya via Whatsapp, dibilang gambling sih iya pada waktu itu,” tutur Dandi.

Hebatnya, kini Mikane berhasil mengejar ketertinggalan dengan memanfaatkan platform media online guna mempromosikan bisnisnya. Beruntungnya, Mikane berhasil menggaet para pemimpin opini untuk membagikan ulasannya di media sosial yang menjadikannya viral.

Daya Tarik Mikane

Seiring berjalannya waktu, tak heran semakin merebah pula bisnis kuliner dengan konsep yang sama. Terlepas dari keadaan tersebut, tak menjadikan pelanggan Mikane menghilang begitu saja. Kedai ini memilih konsep open kitchen. Memperlihatkan proses membuat mie dari adonan tepung hingga menjadi makanan yang siap untuk disantap. 

Tapi owner mikane malah membeberkan fakta bahwa konsep itu merupakan keterbatasan bisnis yang ia jalani. “Karena mie kita tanpa pengawet, lewat tiga jam sudah tak layak makan,” ujarnya. Akibatnya, beberapa pelanggan baru tertarik untuk menjajal kuliner satu ini karena konsep Open Kitchen.

Berbeda dengan pemikiran pelanggan biasanya. Rio, salah satu pelanggan pun tertarik membeli hidangan satu ini dari segi rasanya. “Mulai dari tekstur mie yang fresh dan kuahnya yang pas,” puas Rio.

Kedai spesialis mie di Kota Malang ini, menyajikan banyak variasi menu. Seporsi menu dibanderol dengan harga mulai dari Rp.8.000 saja. Krim ayam jamur, krim telur asin, kari ayam spesial, mie goreng pakai ataupun tanpa telur semua tersaji komplit. Tapi, tetap saja ada primadona yang selalu menjadi idola pelanggan, yaitu menu mie original, mi laksa, dan karbonara. 

Masing-masing menu tentu ditambah dengan taburan topping yang berbeda. Ada suwiran ataupun potongan ayam, irisan jamur, bahkan pentol. Kedai ini juga menyediakan menu dengan porsi jumbo agar pelanggan lebih puas dalam menikmatinya. 

Mie original menjadi menu unggulan khas Mikane yang dibuat tanpa bahan pengawet sedikit pun. MANTRAIDEA/Wahyu Orazah.

Kombinasi Resep

Dalam usaha membuat mie, tentunya sangat memerlukan konsistensi dan ketelitian guna mendapatkan rasa yang nikmat. “Semua bidang membutuhkan perpaduan pengetahuan dan seni, ini yang saya rasa banyak kami terapkan dalam pembuatannya,” tambah Dandi. 

Maksud dari pengetahuan dan seni yaitu bagaimana cara Dandi untuk mengolah komposisi. Memperhatikan apa yang dibutuhkan untuk membuat adonan serta kuah mie. Melalui pengetahuan ia menemukan bagaimana membuat adonan yang pas. Sedangkan, melalui seni ia mencoba mengenang kembali memorinya ketika ia menikmati mie pangsit seharga 300 perak dulu.

Bisnis bukan menyoal untung atau rugi saja. Owner Mikane percaya bahwa pengetahuan dan seni menjadi dua aspek penting. Hal itu, bertujuan agar dapat memahami nilai sebenarnya dari setiap usaha yang didirikan. Merintis dari kondisi yang tak memungkinkan bukan berarti selamanya bisnis itu tak bisa menggaet pelanggan dalam skala besar. 

Penulis: Wahyu Orazah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *