|

Pesona Aesthetic Boho Furniture dari Kay Home Living

Kay Home Living, pusat home decor aesthetic gaya bohemian di Kota Batu. MANTRAIDEA/Nurjihan Nabilahsari

Mantraidea.com- Tahukah kamu bahwa produk furnitur bisa menjadi karya seni yang indah dan fungsional? Tahun 2023 ini, furnitur bukan hanya dijadikan sebagai interior rumah saja. Tapi, kini kian merebak menjadi tren untuk mempercantik setiap sudut ruangan, baik rumah maupun kafe. Pemilihan material, desain, hingga warna mampu menambah kesan cantik suatu ruangan. Bonusnya, interior hunian jadi lebih up to date dan estetik. 

Tentu, dengan adanya tren tersebut membuat menjamurnya toko furnitur dengan beragam produk seninya. Terlebih, bagi toko yang menyediakan hiasan dengan bahan alam, seperti kayu, rotan, dedaunan, dan sebagainya. Bahan itu tentu menambah kesan elegan. Tak salah jika furnitur pasti selalu dilirik oleh mereka yang suka mendesain ruangan. Seperti produk yang ditawarkan oleh Kay Home Living.

Menilik Kay Home Living 

Salah satu toko mebel di Kota Wisata Batu yang menyediakan furnitur khas alamnya adalah Kay Home Living. Bertempat di Jalan Dewi Sartika No.8A, Kota Batu. Toko ini merupakan cabang dari Kay Home Living Jogja yang didirikan oleh Novi.

Terkenal dengan nuansa bohemian style-nya, toko ini berhasil menyedot perhatian konsumen pencinta dekor rumah. Takjub dengan seni yang dikemas dalam tiap furniturnya. Memadukan bahan alam, dengan serba-serbi desain dan bentuknya. 

Tinggal di Jogjakarta, tepatnya di daerah sentra kerajinan. Membuat Novi memikirkan wadah yang tepat untuk menyalurkan dan membuka peluang kerja bagi perajin interior. Hal ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat sekitar dan memperkuat ekonomi lokal. Terlebih, didukung oleh suaminya, seorang desainer mebel di luar negeri. Rancangan desain mereka satukan dari satu pikiran dan ide lainnya. 

 

Beragam produk Kay Home Living diproduksi langsung oleh perajin atau karyawan yang berada di sentra kerajinan Jogjakarta. MANTRAIDEA/Nurjihan Nabilahsari

Merintis dari toko kecil di rumahnya, ikut ajang pameran, memasarkan melalui media sosial. Perlahan bisnis itu semakin berkembang dan dikenal banyak orang. Permintaan dari konsumen pun banyak yang masuk. 

Berani Gabungkan Bahan Dasar

Fokus pada penggunaan bahan yang jarang digunakan kompetitor lain. Menjadi keunggulan yang selalu ditonjolkan Kay Home Living. Rata-rata orang pasti menggunakan bahan dasar dari kayu dan rotan saja. Tapi siapa sangka, ia dan perajinnya dapat memadukan beberapa tumbuhan yang mungkin tidak terpikirkan sebelumnya. Ilalang, eceng gondok, rayung, akar jati, bambu dan masih banyak lagi. Dikombinasikan hingga menjadi furnitur estetik gaya bohemian.

Tapi tetap saja, rotan masih menjadi bahan dasar setiap produknya. Sentuhan rotan juga menjadi ciri khas, karena menunjang kekokohan suatu produk. Kursi, meja, karpet, kap lampu, vas bunga dengan bunga keringnya, wall decor, tentu masih banyak lagi. Tak lupa, didesain dengan gaya bohemian yang nyentrik. 

 
Bahan dasar rotan dan gabungan gaya bohemian menjadi daya tarik tersendiri bagi pembeli di Kay Home Living. MANTRAIDEA/Nurjihan Nabilahsari

Rajasa, selaku pegawai Kay Home Living Batu pun menjelaskan keunggulan bukan hanya bahan dasar saja, tapi juga dari penggabungannya. Apalagi keunikan lainnya adalah tema bohemian style-nya yang melekat di citra Kay Home Living. “Cenderung orang lain hanya pakai satu bahan dalam satu produknya. Tapi, disini satu produk bisa menggabungkan beberapa bahan jadi satu,” jelasnya.

Ia pun menunjukkan produk yang dimaksudnya. Sebuah rak yang berdiri diantara kursi rotan. “Percaya nggak, satu rak ini dari tiga bahan? Padahal biasanya cukup satu bahan aja,” tanyanya. Kerennya, rotan, kayu, dan bambu dipadukan menjadi rak cantik yang bernilai jual tinggi. Tentu, kualitas yang diberikannya pun lebih tinggi daripada produk satu bahan.

Merawatnya pun cukup mudah. Sesekali produk tersebut dijemur di bawah sinar matahari agar tetap tidak berjamur dan semakin kuat. Serta, dapat juga dibersihkan menggunakan kain secara berkala, agar tidak banyak debu yang menempel sehingga menyebabkan kerusakan.

Sayangnya, perajin Kay Home Living hanya dipusatkan di Jogja saja. Sehingga, proses produksi hingga barang jadi dilakukan disana. Kemudian, siap dikirim ke setiap cabang Kay Home Living terutama di Kota Batu. Semua proses dilakukan manual, tanpa melibatkan sebuah mesin. Jadi, kualitas dan kuantitas dari produknya lebih terjamin dan bernilai jual tinggi.

Perluasan Strategi Marketing

Mengandalkan media sosial dan website memang langkah yang tepat untuk menjangkau konsumen luas. Facebook dan Instagram menjadi andalan Kay Home Living untuk mempromosikan produknya. Rajasa mengaku bahwa pembeli lebih banyak mengetahui toko mebel ini dari Facebook. Sehingga, usaha dalam membuat konten menarik perlu digentarkan lagi. 

Selain itu, toko mebel milik Novi ini pun juga berupaya berkolaborasi dengan toko di Kota Batu. Saat ini, Kay Home living menggandeng Royal ATK dalam menjual produknya. Dibalik layar, ada proses kolaborasi juga dengan beberapa toko oleh-oleh seperti Paradise. 

Gaya bohemian memang sedang dilirik oleh siapapun. Unik, menarik, dan elegan menjadi ciri khasnya. Tak heran, furnitur Kay Home living secara pemasarannya mulai menembus pasar internasional. “Sering melakukan pengiriman ke luar negeri, baru-baru ini pengiriman dilakukan ke Argentina,” tambahnya. Hal ini menunjukkan bahwa produk Kay Home Living telah memiliki kualitas dan desain sesuai pasar global.

Tentu banyak diluar sana yang juga menjual furnitur, tapi balik lagi dengan keunikannya sendiri. Memadupadankan bahan satu dengan yang lainnya, memang tidak mudah. Kreativitas perajin dan owner perlu diasah berkali-kali sampai menemukan inovasi terbaru. Memanfaatkan perajin sekitar ternyata tak seburuk yang dikira. Justru, mendatangkan keuntungan finansial dan pengalaman yang tak terhitung jumlahnya. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *