Potensi Ekonomi 2023: Arus Ekonomi Kreatif dan Pariwisata Kota Batu
Mantraidea.com – Pada tanggal 2 Mei 2023, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengumumkan hasil rekognisi selama libur lebaran dan mudik 2023. Potensi ekonomi di sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) mencapai angka Rp335,3 Triliun.
Data tersebut didapatkan dari survei Kemenparekraf sejak 31 Maret hingga 28 April 2023 dengan melibatkan 1.045 responden. Para responden pun dengan gamblang memberikan gambaran nyata tentang dampak ekonomi yang dihasilkan oleh sektor Parekraf selama masa libur tersebut.
Sandiaga Uno juga mengatakan, “Dari jumlah tersebut, sebanyak 14% atau sekitar RP46,97 Triliun dihabiskan untuk pembelian cinderamata.” Hal ini menunjukkan betapa pentingnya industri kreatif dalam menciptakan produk unik dan menarik bagi wisatawan.
Selain itu, tercatat sepuluh destinasi yang paling diminati untuk dikunjungi wisatawan nusantara selama libur. Destinasi tersebut mencangkup Malioboro, Ciwidey, Lembang, Puncak Bogor, Borobudur, dan Dieng. Lebih lanjut, Pangandaran, Kebun Binatang Ragunan, Ancol, serta Pemandian Guci Tegal. Lalu, Bagaimana dengan Kota Batu?
Ide Kreatif Kota Batu Tarik Wisatawan
Kota Batu terkenal sebagai salah satu kota dengan destinasi wisata yang sangat populer di Indonesia. Daya tarik kota kecil di Pulau Jawa ini tidak bisa dipisahkan dari pesona alamnya yang menakjubkan. Tempat-tempat rekreasi seru dan objek wisata bersejarah yang kaya akan budaya juga menjadi tujuannya.
Namun, keberagaman kreativitas yang ditampilkan melalui Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) juga menjadi poin penting. Terutama dalam menciptakan oleh-oleh makanan dan cinderamata unik yang memikat hati para wisatawan.
Data dari Dinas Pariwisata Kota Batu membuktikan bahwa kota ini memiliki daya tarik yang kuat sebagai tujuan wisata. Selama periode 19 April hingga 7 Mei 2023, tingkat kunjungan wisatawan mencapai angka yang mencengangkan. Dengan lebih dari 660 ribu pengunjung yang datang. Angka ini memberikan gambaran yang jelas tentang popularitas Kota Batu sebagai salah satu tujuan wisata yang paling diminati oleh para pelancong dari berbagai penjuru.
Andik Bukhori, selaku Pengawas Pariwisata Dinas Pariwisata Kota Batu Mengungkapkan bahwa ini bukan kebetulan semata. Pencapaian Kota Batu dalam menarik minat wisatawan tidak terlepas dari berbagai program kegiatan yang diselenggarakan hampir setiap hari Minggu. “Ragam acara dan festival, rutin terselenggara. Sehingga, memberikan pengalaman yang berbeda bagi wisatawan,” tambahnya.
Selain itu, upaya inovasi dan pembaruan tempat wisata juga dapat mendongkrak minat wisatawan untuk datang ke Kota Batu. Dengan terus memperbaiki kualitas dan menghadirkan wahana baru. Juga, dalam pengembangan ekonomi kreatif yang kini lebih digencarkan oleh pemerintah Kota Batu. Wisatawan dapat membawa pulang kenangan dalam bentuk makanan khas seperti keripik, jajanan tradisional, atau aneka olahan buah segar khas Kota Batu.
Tidak hanya itu, cinderamata seperti kerajinan tangan dan produk souvenir juga menjadi pilihan menarik bagi para wisatawan. Kota kecil ini akan tetap menjadi magnet bagi pelancong baik dari dalam maupun luar negeri yang ingin menikmati keindahan dan keunikan kota ini.
Kendedes jadi Toko Oleh-oleh Terpercaya
Di tengah geliat pariwisata yang terus berkembang di Kota Batu. Toko Oleh-oleh Kendedes menjadi salah satu destinasi yang tidak luput dari perhatian para pelancong. Selama libur lebaran dan mudik 2023, toko ini berhasil mencatat jumlah pengunjung yang signifikan. Setiap harinya, Kendedes mampu menarik lebih dari 100 pengunjung. Angka tersebut belum termasuk dengan jumlah pelanggan reguler.
Menurut Putri Ayu Niken Larasati, admin purchasing Toko Oleh-oleh Kendedes, meskipun tidak terjadi peningkatan drastis, jumlah pengunjung toko tetap relatif stabil dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan keberhasilan dalam menjaga daya tarik dan popularitas toko oleh-oleh ini.
Toko oleh-oleh Kendedes dikenal luas karena beragam produk unggulannya, seperti sari buah segar, keripik buah/tempe, cinderamata, kaos oleh-oleh, dan gelang yang mengikuti tren fashion. Toko oleh-oleh Kendedes menjaga persediaan barangnya dengan baik dengan bekerja sama dengan lebih dari 100 distributor lokal dan luar kota, terutama di wilayah Batu dan Malang.
Beberapa mitra yang bekerjasama dengan Kendedes antara lain Malang Strudel, Hilwa Nusantara, Maccheese, dan berbagai UMKM lainnya. “Salah satu produk best seller-nya adalah keripik hasil inovasi salah satu UMKM asli Kota Batu, dari Ramayana,” tambah wanita yang kerap disapa Putri itu.
Kemitraan ini menjadi kunci penting untuk memastikan bahwa wisatawan dapat menemukan berbagai jenis oleh-oleh yang mereka butuhkan dengan lengkap di toko tersebut.
Selain menawarkan produk berkualitas, Kendedes juga mengadakan program diskon khusus untuk produk tertentu. Program ini dijalankan dengan mengikuti inisiatif dan promosi yang diberikan oleh para distributor, tujuannya memberikan keuntungan bagi para pelanggan.
“Hanya saja tidak ada kerjasama formal dengan pemerintah,” ujar admin Kendedes. Meskipun begitu, Kendedes berhasil membangun tim pemasaran yang berdedikasi untuk mempromosikan produk mereka kepada wisatawan. Juga menjalin kerja sama dengan tempat-tempat wisata setempat untuk mengarahkan pengunjung agar memilih Kendedes sebagai tempat berbelanja oleh-oleh yang terpercaya.
Supplier Produk Kendedes
Data yang diperoleh dari Toko Oleh-oleh Kendedes Kota Batu menunjukkan bahwa produk Ramayana menjadi penjualan paling laris. Sebuah UMKM yang menawarkan produk keripik dan dodol apel khas Malang. Ramayana telah berhasil menjadi salah satu supplier oleh-oleh terbaik di Kendedes.
Erma Setiowati, sebagai pemilik memulai dengan mengajukan contoh produk ke toko tersebut, yang ternyata disetujui. Keripik apel, keripik nangka, dan dodol menjadi produk terlaris Ramayana yang diminati para wisatawan. Keberhasilan ini dapat dilihat dari tingginya minat dan penjualan yang terus meningkat bagi produk Ramayana di Kendedes.
Ramayana sampai di tahap ini tidak terlepas dari kualitas produk yang baik. Isi dan keterangan kemasan selalu sesuai dengan standar yang ditawarkan. Selain itu, cita rasa yang diberikan pun selalu konsisten. Ramayana juga menjaga kualitas produknya dengan baik, hingga memperoleh kepercayaan pelanggan sampai detik ini.
“Justru ketika lebaran penjualannya datar, karena high season toko oleh-oleh itu ketika di liburan sekolah, natal dan tahun baru. Bukan pada saat lebaran,” ujar Erma. Tetapi, Ramayana tetap menjaga pasokan dengan menambah stok sebelum pabrik tutup selama dua minggu menjelang dan setelah hari raya. Hal itu, ditujukan agar toko-toko tidak kekurangan barang saat Ramayana libur.
Sama halnya dengan Kendedes, Ramayana juga tidak melakukan kerjasama dengan pemerintah Kota Batu. Erma mengelola usaha ini sendiri. Erma mengelola usaha ini sendiri dan tidak melakukan promosi aktif. Fokus Ramayana adalah menjaga persediaan barang ke toko oleh-oleh, dan mereka tidak memiliki toko sendiri. Meskipun demikian, dengan strategi ini, Ramayana telah meraih kesuksesan yang mengesankan dalam dunia bisnis oleh-oleh di Kota Batu.
Peran Pemerintah Kota Batu
Pemerintah Kota Batu telah aktif dalam mendorong pengembangan UMKM dan memperkuat sektor pariwisata di daerah tersebut. Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui program pojok UMKM yang terletak di Balai Kota Among Tani Kota Batu. Pojok ini menjadi tempat untuk memajang berbagai produk unggulan, mulai dari batik ecoprint, aksesoris, sepatu, hingga souvenir.
Salah satu pelaku UMKM yang menarik perhatian adalah De Raci. Dengan produk anyaman plastik dan rotan yang dihasilkan dalam bentuk tas yang kreatif. “Biasanya dapat orderan dari dinas tiap tahunnya. Dengan jumlah orderan minimal 600 lebih item souvenir,” ujar Ima owner De Raci.
Keberadaan program pojok UMKM ini bertujuan untuk memberikan peluang dan eksposur yang lebih luas bagi para pelaku UMKM di Kota Batu. Sekaligus, meningkatkan daya tarik wisatawan untuk membeli produk-produk lokal.
Disamping itu, Kota Batu juga kerap mengadakan pameran yang menggandeng pelaku ekonomi kreatif Kota Batu. Seperti yang dikatakan oleh Andik Bukhori, “Kegiatan ini menjadi kegiatan rutinan yang untuk mendukung keberlangsungan ekonomi kreatif.” Menampilkan makanan khas, tekstil, hingga produk inovatif lainnya. Juga, memberikan kesempatan bagi pengunjung untuk berinteraksi langsung dengan pemilik usaha.
Melalui sinergi antara pengembangan UMKM dan sektor pariwisata, pemerintah Kota Batu berharap dapat meningkatkan perekonomian lokal dan memberikan dampak positif bagi masyarakat setempat. Dengan mempromosikan produk-produk unggulan melalui program pojok UMKM, diharapkan wisatawan juga dapat lebih mengenal dan mendukung produk lokal Kota Batu. Ini sekaligus menjadi langkah strategis dalam memperkuat identitas dan citra daerah sebagai tujuan wisata yang menyajikan produk kreatif dan berkualitas tinggi.