Hobi Gunakan Aksesoris jadi Peluang Bisnis

Labdagatic, gabungkan gaya etnik dengan warna-warna pop. Sumber: Dokumentasi Labdagatic

Mantraidea.com – Sudah sejak lama, Gita dan Sulung menghiasi tangan mereka dengan rentetan aksesoris. Tepatnya saat duduk di bangku kuliah. Bukan hanya soal itu, kapabilitas mereka dalam menautkan benang satu ke benang lainnya hingga membentuk aksesoris sesuai keinginan sering mereka lakoni secara mandiri. Sekedar mengisi waktu luang dan iseng, katanya.  Bermula dari hal itu, mereka mengambil langkah untuk menjajal bisnis aksesoris.

Gagasan Awal Gita dan Sulung

Belasan tahun menyelami dunia aksesoris, kini sepasang suami istri itu semakin sukses melebarkan sayap bisnisnya. Perantauan bisnisnya yang dimulai sejak tahun 2010 lalu hanya didasari dari sebuah hobi memakai dan merangkai aksesoris untuk kepentingan pribadi.

Masa itu, lebih tepatnya ketika mereka berada di semester akhir. Ketika gayang dirasa terus berputar, membuat aksesoris menjadi pelipurnya. Namun, keduanya memiliki kecenderungan yang cukup kontras soal pemilihan aksesoris. 

“Aku suka pop style, sedangkan suami lebih tertarik sama aksesoris maskulin berbau etnik,” cerita Gita. Menurut eksplanasinya, pop style berciri dari manik-manik kaca dengan rona terang. Lalu, ia menjelaskan soal aksesori maskulin berbau etnik, yaitu yang terbuat dari kayu, logam, dan batu.

Sampai di tahun 2011 gagasan soal kombinasi dua style itu muncul. Perbedaan selera keduanya justru menjadi inspirasi besar untuk mendirikan Labdagatic, bisnis aksesoris mereka. Percampuran dua style aksesoris yang berlainan ternyata menghasilkan aksesoris yang unik. Inovasi baru yang belum pernah mereka temukan pada brand lainnya.

Keunikan itu juga yang mereka jaga dan tonjolkan dalam Labdagatic. Sebuah aksesoris etnik, tetapi disajikan dengan warna-warna pop. Atas dasar keunikan yang mereka miliki, Gita juga Sulung memilih ‘Pop Ethnic Jewelry’ sebagai tagline Labdagatic. Menggambarkan bagaimana produk-produk aksesoris yang mereka buat.

Produk yang Mengesankan Konsumen

Keunikan yang dimiliki Labdagatic bukan satu-satunya penongkat dalam menjalankan bisnis. Kepuasan pelanggan tetap menjadi prioritasnya. Kesan yang menarik, menjadi harapannya ketika konsumen membeli produknya. Itu juga yang menjadi fokusnya ketika memproduksi.

Memutar otak, akhirnya Gita bersama Sulung menemukan jalan untuk membuat konsumen memiliki kesan terhadap produk mereka. Menuangkan sebuah karakter dan cerita yang berbeda dalam setiap produk.

Kelana, produk Labdagatic yang terinspirasi dari sebuah perjalanan mimpi tanpa arah. Sumber: Dokumentasi Labdagatic

Seiring berkembangnya Labdagatic, Gita dan Sulung ingin membagikan gaya estetika dari pop-etnik anak muda ala mereka. “Kami ingin memberi tahu bahwa sesuatu yang etnik itu nggak selalu kuno dan monoton,” Gita menjelaskan tujuannya. Menurutnya, sesuatu yang berbau etnik bisa diubah menjadi young dan  fun. “Pop juga nggak selalu norak, tapi juga bisa elegant dan classy,” imbuhnya. 

Labdagatic telah melewati masa yang panjang, tak heran style Labdagatic terlahir dengan alamiah. Konsistensinya dalam menentukan komposisi warna dan bahan tetap bertahan. Membuat produknya mudah dikenal orang dari segi desain maupun detail-detail kecil lainnya. “Kalau orang lihat aksesoris kayak gini udah tau itu Labdagatic banget,” ujarnya.

Berbincang mengenai desain, idenya selalu muncul dalam kondisi tak terduga. Sebagian besar sumber inspirasi dalam membuat desain muncul ketika melihat alam, budaya, dan myth. Yang tak kalah penting, Labdagatic juga memadukan street style dalam aksesorisnya. Seperti menggabungkan unsur hippies dan bohemian. 

Tiger Lily, bermaterial Tiger Eye yang merupakan birthstone dari Leo dan Gemini memberi sentuhan myth dalam produknya. Sumber: Dokumentasi Labdagatic

Lagi-lagi untuk perihal kepuasan pelanggan, Labdagatic mematok standarnya sendiri. “High quality materials are a must,” ucap Gita. Setiap detail dalam pemilihan bahan selalu diperhatikannya, terutama logam. Ada orang-orang diluar sana yang memiliki alergi terhadap logam menjadi alasannya. Ia memastikan, bahan-bahan yang digunakan memiliki kualitas premium dan layak pakai. Logam anti karat, juga benang yang kuat, nyaman di kulit, serta tidak mudah luntur. 

Strategi Labdagatic

Mengingat Labdagatic berlokasi di Kota Malang, target market-nya pun menyesuaikan. Labdagatic memilih pelanggan yang berdomisili metropolitan dan kota besar. Oleh karena itu, upayanya untuk menjangkau pasar tersebut dilakukanlah penjualan via online. Bisa melalui marketplace ataupun webstore resmi Labdagatic, yaitu www.labdagatic.id

Lagi-lagi good service selalu diutamakan dalam melayani pelanggan melalui online. Dengan komunikasi yang baik, pihak Labdagatic dapat memberikan solusi ke pelanggan terutama pada produk-produk custom dan personal. Dari cara inilah kita bisa mempertahankan pelanggan dan bisa mendapatkan loyal customer.

Dengan tetap konsisten memberikan produk yang unik, sekarang Gerai Labdagatic terus membentangkan sayapnya. “Kita ada stockist di beberapa toko yang sudah terkurasi, berada di Bandung, Jogjakarta, dan Bali,” pungkas Gita.

Selain itu, quality control yang ketat terus dilakukan. Menurutnya, produk harus melewati beberapa seleksi sebelum akhirnya ada di tangan konsumen. Biasanya, mereka mencoba memakai aksesoris yang ia produksi selama tiga bulan lamanya. Dari cara tersebut, baru dapat diketahui mengenai kualitas bahan yang dipakai. 

Soal persaingan, tentu tidak dapat dihindari. Namun, Gita meyakini bahwa branding image yang diaplikasikannya dalam Labdagatic bagus. “Positioning kami masih diatas brand kompetitor,” ujarnya dengan yakin. Selain itu, Labdagatic juga memperluas pasar dengan menyediakan harga yang bervariasi sehingga dapat disesuaikan dengan budget.

One Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *