|

Karya Ikonik Nyoman Nuarta, Arsitek Istana Garuda IKN yang Dikritik karena Karyanya Dianggap Menyeramkan

Nyoman Nuarta, arsitek Istana Garuda IKN dikritik netizen indo. Tapi jangan diragukan, banyak karya ikonik yang sudah ia buat, apa saja sih?

Nyoman Nuarta
Nyoman Nuarta, arsitek sekaligus pematung yang telah membuat sejumlah karya ikonik di Indonesia. MANTRAIDEA/Dafa W. Pratama

Mantraidea.com – Akhir-akhir ini, khalayak media sosial Indonesia ramai mengkritik arsitek Istana Garuda Ibukota Nusantara (IKN), yaitu I Nyoman Nuarta. Arsitek sekaligus pematung itu menjadi sorotan netizen yang menilai karyanya kurang menggambarkan kesan kenegaraan dan justru terkesan mistis.

Netizen menganggap, Istana Garuda IKN saat ini cenderung mirip burung gagak karena bilah-bilah dari bangunan tersebut berwarna hitam. Akan tetapi, Nyoman Nuarta memiliki pandangan lain. Menurutnya, warna material pelat Istana Garuda akan berubah perlahan-lahan menjadi biru kehijauan, sebab proses alami karena terkena cuaca dan kelembaban.

Hal itu sudah ia buktikan di karyanya saat membangun Patung Garuda Wisnu Kencana yang terletak di Pulau Bali. Patung yang dulunya juga dikritik habis-habisan oleh warga Pulau Dewata, saat ini menjadi ikon pariwisata dan menempati posisi keempat patung tertinggi di dunia.

Usut punya usut, arsitek Indonesia lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) ini tak hanya menggarap Istana Garuda IKN saja. Tetapi, ada beberapa karya ikonik lainnya. Lalu, patung apa saja yang dibuat Nyoman Nuarta?

1. Patung Garuda Wisnu Kencana

Patung GWK Bali
Patung Garuda Wisnu Kencana jadi patung tertinggi keempat di dunia, dengan proses pembuatannya membutuhkan waktu 28 tahun. Sumber: gwkbali.com

Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) merupakan mahakarya monumental dari Nyoman Nuarta. Pembangunan patung ini dimulai pada tahun 1990 dan  sempat terhenti pada 1998 akibat krisis moneter yang melanda Indonesia. 

Setelah melalui berbagai tantangan, patung ini akhirnya selesai dan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 22 September 2018. Dikutip dari Kompas.com, patung GWK memiliki ketinggian mencapai 121 meter, dengan lapisan kulit patung yang terbuat dari tembaga dan dilapisi kuningan. 

Pelapisan ini bertujuan untuk meningkatkan ketahanan patung terhadap panas dan angin. Sehingga, patung tetap kokoh dan awet dalam jangka waktu yang panjang.

2. Tugu Proklamasi

Tugu Proklamasi Nyoman Nuarta
Tugu Proklamasi dibuat oleh Nyoman Nuarta saat masih berstatus mahasiswa di ITB. Sumber: jakarta-tourism.go.id

Tugu Proklamasi yang terletak di kompleks Taman Proklamasi, Jakarta Pusat, menjadi saksi bisu dari peristiwa penting sejarah Indonesia. Tugu ini berdiri di lokasi bekas kediaman Soekarno di Jalan Pegangsaan Timur 56, tempat pembacaan naskah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945. 

Di area ini terdapat dua patung besar Soekarno-Hatta, karya I Nyoman Nuarta yang menggambarkan momen bersejarah saat membacakan naskah proklamasi. Serta, patung naskah proklamasi yang terbuat dari marmer hitam dengan bentuk tulisan mirip aslinya, menambah suasana sejarah yang hidup dan menggetarkan di kawasan ini.

3. Monumen Jalesveva Jayamahe

Monumen Jalesveva Jayamahe Surabaya
Monumen Jalesveva Jayamahe di Kota Surabaya memiliki arti ‘Di Laut Kita Jaya’. Sumber: museumsoesilosoedarman.com

Monumen Jalesveva Jayamahe, salah satu karya monumental karya Nyoman Nuarta, yang telah jadi landmark ikonik di kota Surabaya. Patung ini menampilkan sosok perwira gagah yang menghadap ke laut. Dengan tangan kanan di pinggang dan tangan kiri memegang pedang yang ditumpukan ke tanah. 

Proses pembangunan monumen ini memakan waktu enam tahun, sebelum akhirnya diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 5 Desember 1996. Selain jadi simbol kebanggaan Kota Surabaya, monumen ini juga menggambarkan semangat dan keberanian dalam menjaga kedaulatan maritim Indonesia.

4. Patung Arjuna Wijaya

Patung Arjuna Wijaya
Patung Arjuna Wijaya karya Nyoman Nuarta melambangkan kepemimpinan dan pentingnya membela kebenaran. Sumber: gni.kemdikbud.go.id

Patung Arjuna Wijaya yang lebih dikenal sebagai Patung Kuda adalah salah satu karya Nyoman Nuarta yang menghiasi Jakarta. Patung ini dibangun atas perintah Presiden Soeharto yang menginginkan sebuah monumen dengan cerita filsafat mendalam. 

‘Arjuna Wijaya’ berarti kemenangan dalam membela kebenaran. Sedangkan,  delapan ekor kuda yang mengelilinginya melambangkan delapan simbol kepemimpinan alam semesta atau Asta Brata. Ini mencakup elemen-elemen seperti bumi, matahari, api, bintang, samudra, angin, air, dan bulan. Monumen ini tidak hanya memperindah ibu kota, tetapi juga mengandung pesan moral yang kuat tentang kepemimpinan dan kebenaran.

5. Monumen Ibu Agung Hj. Fatmawati Sukarno

Monumen Fatmawati
Monumen Ibu Agung Hj. Fatmawati Sukarno dibuat sebagai simbol penghargaan atas jasanya dalam perjuangan kemerdekaan RI. Sumber: BPMI Setpres/Laily Rachev

Monumen yang berada di Bengkulu ini diresmikan Presiden Joko Widodo pada 5 Februari 2020, bertepatan dengan peringatan Hari Lahir beliau yang ke-97. Monumen ini menggambarkan momen bersejarah ketika Fatmawati sedang menjahit Bendera Pusaka Merah Putih yang kemudian dikibarkan pada Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. 

Patung yang dibuat oleh Arsitek Indonesia, Nyoman Nuarta, memiliki tinggi total tujuh meter, alas setinggi dua meter, dan patung setinggi lima meter. Monumen ini menjadi simbol penghargaan negara terhadap jasa-jasa Fatmawati yang telah berperan penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia dan sebagai Ibu Negara pertama di Indonesia.

Dengan karya-karya monumental ini, Nyoman Nuarta tidak hanya memperindah berbagai sudut Indonesia. Tetapi, juga menghadirkan nilai-nilai sejarah, budaya, dan filosofi mendalam yang akan terus dikenang oleh generasi mendatang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *