Makanan Lebaran dari Berbagai Pulau Bisa Kenyangkan Perutmu
Mantraidea.com – Menikmati makanan lebaran jadi sebuah kebiasaan yang selalu dinanti kala berkumpul bersama keluarga di Hari Raya Idul Fitri. Bagi umat muslim, makanan pada momen tersebut bukan hanya sekadar hidangan lebaran biasa. Melainkan, simbol kebahagiaan setelah menjalani ibadah puasa di bulan Ramadan.
Ngomongin soal makanan, Indonesia memiliki ribuan hidangan khas yang tersebar di beberapa daerah, mulai dari Sabang sampai Merauke. Namun, dalam euforia Idul Fitri ada juga beberapa kuliner lebaran yang wajib tersedia di meja. Tak hanya sebagai bentuk perayaan, makanan khas lebaran juga menjadi bagian dari tradisi yang terus dilestarikan keberadaannya.
Nah, kali ini Paramantra akan menelusuri ragam hidangan lebaran dari berbagai Pulau di Indonesia. Apa saja yang jadi primadona di sana? Simak terus artikel ini!
1. Bebek Kurma Aceh
Mulai dari ujung Barat Indonesia, Bebek Kurma menjadi makanan saat lebaran yang wajib ada. Kudapan dari Provinsi Aceh ini sekilas mirip opor. Tapi, memiliki ciri khas tersendiri dengan memakai daun temurui, daun salam koja, atau daun kari dan berbagai rempah-rempah lain.
Kuah dari makanan lebaran ini memiliki warna lebih coklat dan teksturnya kental. Menariknya, meskipun dinamai ‘Kurma’ hidangan lebaran ini tidak menggunakan bahan kurma sama sekali. Bagi penduduk Tanah Rencong, istilah ‘kurma’ merupakan sebutan untuk masakan yang kaya rempah-rempah.
Menyoal rasa, tak perlu diragukan lagi. Berbahan dasar daging bebek yang gurih dan dipadukan dengan kuah santan yang kental. Sehingga, Bebek Kurma Aceh cukup populer sebagai makanan khas lebaran di masyarakat ujung barat Indonesia.
2. Ayam Lodho
Makanan lebaran khas Jawa Timur ini sangat patut untuk dihidangkan di meja makan saat Idul Fitri. Hidangan asli Tulungagung ini konon telah melegenda sejak zaman kerajaan Mataram. Ketika itu, para bangsawan dan keluarga kerajaan menyantap makanan ini dan menikmatinya dalam acara istana dan upacara adat.
Ayam Lodho berbahan dasar ayam kampung yang dibakar atau dipanggang terlebih dahulu. Lalu, dimasak dengan santan dan rempah-rempah hingga mencapai tingkat ‘lodho’, yang dalam Bahasa Jawa berarti dagingnya lembut dan tulangnya lunak. Selain itu, ‘lodho’ juga bisa diartikan sebagai masakan gurih yang dihasilkan dari santan kental.
Bahkan, beberapa orang ada yang sengaja memperkaya cita rasa Ayam Lodho dengan menambahkan Blondho atau galendo, yaitu ampas minyak kelapa pada akhir proses memasak. Tambahan ini memberikan rasa yang lebih kaya dan aroma yang menggoda.
Menarik Untuk Dibaca: Baju Lebaran Keluarga Rilisan Brand Lokal, Bikin Kelihatan Kompak
3. Nasu Palekko
Beralih ke Provinsi Sulawesi Selatan, Nasu Palekko telah jadi primadona makanan lebaran di daerah ini. Dalam Bahasa Bugis, ‘Nasu’ berarti masakan, sementara arti ‘Palekko’ memiliki banyak versi. Salah satunya menyebutkan bahwa ‘Palekko’ berasal dari kata ‘likku’ atau lengkuas yang mengacu pada salah satu rempah yang digunakan. Ada juga yang mengaitkan ‘Palekko’ dengan proses memasak masakan lebaran ini di tungku, yang dalam Bahasa Bugis disebut ‘palakko’.
Nasu Palekko terbuat dari daging bebek yang dibumbui dengan bawang merah, bawang putih, cabe rawit, jahe (optimal), asam Jawa, kunyit bubuk dan rempah lainnya. Sehingga, hidangan lebaran ini mempunyai cita rasa manis yang khas.
Menariknya, kudapan ini diolah dengan menggunakan bumbu khusus yang dalam Bahasa Bugis disebut ‘paccukka’ atau asam mangga. Serta, Nusa Palekko juga memiliki dua varian masakan, yaitu kering dan kuah.
4. Labu Ikan Kuah Kuning
Kabupaten Merauke yang terletak di ujung Timur Pulau Papua memiliki hidangan lebaran yang juga tak kalah sedap. Labu Ikan Kuah Kuning menjadi hidangan lebaran yang tidak boleh absen saat Idul Fitri.
Produksi labu kuning yang melimpah membuat makanan saat lebaran ini sangat digemari untuk menyantap bersama keluarga besar. Proses membuatnya pun cukup gampang. Pertama, siapkan labu kuning yang sudah matang, tapi tekstur buahnya masih keras. Kemudian, kukus selama 30 menit hingga daging buahnya lunak.
Selain itu, tahap memasak kuliner lebaran ini pun juga cukup sederhana. Memulai dengan menghaluskan bumbu pelengkap seperti sereh, jahe, dan asam jawa. Lalu, campurkan dengan ikan kakap yang sudah direbus. Jikalau ikan kuah kuning sudah matang, kemudian masukkan labu kuning dan cabai sesuai selera. Labu Ikan Kuah Kuning siap disajikan!
5. Kue Lapis Sambas
Makanan lebaran tak melulu soal daging. Contohnya saja, Kue Lapis Sambas yang berasal dari Kalimantan Barat. Kudapan ini bisa jadi opsi lain buat ParaMantra yang ingin menyajikan makanan saat lebaran.
Bahan bakunya pun mudah ditemui, mulai dari tepung terigu, telur, mentega, susu, gula pasir, dan kacang. Selain sebagai menu wajib, hidangan lebaran ini juga jadi tradisi turun-temurun bagi masyarakat Kalimantan Barat, khususnya di Kabupaten Sambas.
Menariknya, agar momen lebaran semakin meriah, masyarakat di sana sering menyiapkan lebih dari dua variasi kue lapis sekaligus. Mulai dari kue lapis susu, kue lapis kacang, kue lapis nanas, hingga kue lapis sabun. Banyaknya variasi kue tersebut disajikan untuk menjamu tamu saat Idul Fitri tiba.
Nah, itu tadi ragam makanan lebaran dari berbagai daerah di Indonesia. Kalau di rumah ParaMantra, makanan khas lebaran apa yang wajib ada? Oh iya, sewaktu makan secukupnya aja ya, ingat kolesterol hehe.