Tren Karya Tangan Estetik dari Dream in Box

Menambah nilai keestetikan, batu akik dipoles sedemikian rupa hingga menjadi cincin yang apik. Sumber: DREAM IN BOX/ Prilla

Mantraidea.com Indonesia menjadi salah satu negara dengan penghasil aneka kerajinan. Produk kriya hingga aksesoris unik dengan nilai seni tinggi, gampang untuk ditemui. Terlebih, tren produk kriya marak dalam kalangan khususnya anak muda. 

Berawal dari kreasi untuk memanfaatkan waktu luang, kini menjadi ladang penghasilan. Modal yang dikeluarkannya pun cenderung sedikit dibanding kreasi lainnya. Bahan disekitar yang terkesan tidak ada nilai seninya pun, bisa menjadi karya yang luar biasa di tangan orang yang tepat.

Tertangkap Mimpi

Hobi bisa menjadi sumber inspirasi yang luar biasa. Begitu pula yang Prilla alami, seorang pemilik brand bernama Dream in Box. Ia telah berhasil menciptakan karya unik yang menghadirkan keindahan dan inspirasi bagi para penggemarnya.

Sedari dulu Prilla memang hobi membuat kerajinan. Terutama kalau sudah bertemu dengan simpul-menyimpul. Cerita Prilla dimulai sejak 2014, saat ia masih duduk di bangku SMP. Saat itu,  dream catcher (penangkap mimpi) menjadi salah satu aksesoris yang tren. Kerajinan tangan yang berasal dari budaya asli Amerika, iseng ia buatnya.

Kreasi dream catcher yang dibuatnya dengan tambahan ornamen lucu, bikin orang lain kepincut. Sumber: DREAM IN BOX/ Prilla

Sesuai namanya, dream catcher katanya mampu menangkal mimpi buruk. Kerajinan ini biasanya berbentuk lingkaran dengan jaring-jaring di tengahnya. Siapa sangka, di tangan Prilla, kreasi penangkal mimpi ia uba dengan beragam bentuk. Bulan sabit, contohnya. Dengan tambahan ornamen manik-manik dan hiasan bulu burung, menambah kesan manis jika terlihat.

Awalnya, Prilla hanya membuat aksesoris untuk dirinya sendiri. Tak lupa, untuk mempostingnya di Instagram sebagai bentuk ekspresi kreatifnya. Siapa sangka, justru postingan itu malah membuat teman online Prilla ‘kepengen’ juga. “Banyak yang chat aku, menyuruh aku untuk menjualnya,” ungkapnya. 

Rumit tapi Seru

Minat terhadap kerajinan yang ia buat semakin berkembang. Terlebih saat ia melanjutkan pendidikannya di bangku kuliah. Inovasi juga terus Prilla tingkatkan, seperti pembuatan gelang dan cincin dari benang. 

Yap! benang. Benang kecil yang biasanya kita gunakan untuk menjahit tas, jarang terpakai sebagai bahan dasar pembuatan cincin dan gelang. Tak lain dan tak bukan, karena proses pengerjaannya membutuhkan ketelitian yang tinggi. Tapi, Dream in Box malah menggunakannya sebagai bahan utama. Kerenkan?

Menariknya, produk Dream in Box memadukan Gemstone atau batu akik, sebagai aksesoris. Hal itu, dapat menambah nilai jual produknya. “Akik kan biasanya dengan bentuk yang agak besar kan? tapi kalau di Dream in Box kita pake kecil, biar estetik,” ujar Prilla sambil menunjukkan cincin produksinya.

Tak jauh berbeda dengan pembuatan kerajinan makrame yang sekarang lagi tren. Kerajinan anyaman simpul dari tali dan benang sebagai pendukung interior rumah. Produk Dream in Box ini juga menggunakan cara itu. Simpul-menyimpul dengan benang, lalu terdapat tambahan hiasan dengan berbagai manik-manik lucu. “Makrame size benangnya itu besar, kalau produk kita pakai yang kecil. Kerumitannya itu, yang membuat produk ini cukup mahal dari standar harga pada umumnya,” jelasnya.

Menambah nilai keestetikan, batu akik dipoles sedemikian rupa hingga menjadi cincin yang apik. Sumber: DREAM IN BOX/ Prilla

Dalam proses pembuatan cincin dan gelang, setiap detail sangatlah penting. Perlu mengerjakannya dengan penuh perhatian agar hasil akhirnya bisa memuaskan. Kreativitas juga menjadi kunci dalam menciptakan produk yang unik dan berbeda dari yang lain.

Terus Berkreasi, Jangan Berhenti

Menilik dari kesuksesan yang telah ia capai, Prilla memiliki impian besar untuk masa depan Dream in Box. Ia ingin mengajak para pelaku karya lainnya untuk berkolaborasi, menciptakan produk yang lebih inovatif. Dalam pandangannya, kolaborasi antar pelaku karya dapat menghasilkan produk yang lebih menarik dan bernilai jual tinggi.

Tak hanya memproduksi dan berbisnis, ia kerap kali mengisi workshop untuk berbagi inspirasi tentang kerajinannya. Terutama untuk generasi muda yang punya minat serupa. “Pengenku lebih banyak anak muda yang memiliki passion dan keberanian untuk memulai sebagai pelaku karya,” tambahnya. Bagi Prilla, membuat karya butuh kesabaran, ketelitian, kreativitas, dan inovasi agar terus berkembang. 

Prilla mengungkapkan bahwa passion adalah kunci kesuksesan dalam menciptakan karya yang unik dan berkualitas. Bagi Prilla, passion adalah api yang harus terus menyala. Artinya, untuk terus berkreasi dan menghadirkan produk-produk baru yang bisa menginspirasi orang lain. 

Dalam menghadapi persaingan bisnis yang semakin ketat, kualitas produk dan pelayanan yang terbaik selalu digemparkan. Ia juga selalu memperbarui diri dan terus belajar tentang teknik dan bahan baru dalam menciptakan karya tangan yang lebih unik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *