Pengertian Afrobeat hingga Explorasi Musisi Tanah Air
Genre musik afrobeat asal Afrika Barat kini sudah banyak digunakan oleh musisi Indonesia. Menariknya, genre ini pakai irama ceria loh!
Mantraidea.com – Afrobeat adalah genre pop asal Afrika Barat yang mulai menampakkan kembali eksistensinya di industri musik global. Banyaknya pengguna media sosial dan platform musik digital membuat wawasan audiens mengenai genre afrobeat semakin luas. Kini, lagu viral tidak hanya sebatas pop, rock, blues, reggae, metal, dan hip-hop saja.
Mendunianya afrobeat menjadi gelombang musik yang merambat hingga ke Nusantara. Beruntungnya genre ini dapat diterima masyarakat, bahkan memunculkan karya baru yang membuat musik Indonesia kian berwarna.
Apa itu Afrobeat?
Afrobeat adalah genre pop yang muncul pada akhir tahun 90-an hingga pertengahan tahun 2000-an, tepatnya di Nigeria dan Ghana. Ada perbedaan spesifik yang membuat genre ini mudah dikenali, yaitu iramanya yang ceria.
Genre ini terdiri dari kombinasi beberapa jenis musik lain seperti hip-hop, jazz, funk, R&B, dan EDM. Perpaduan ini membuat afrobeat lebih menarik pendengarnya untuk bersenang-senang dalam alunan musik.
Menariknya, genre ini justru berkembang dengan mengusung topik ringan. Misalnya seputar kisah percintaan, pengalaman pribadi musisi, hingga fenomena sekitar.
Dalam perkembangannya, musisi-musisi Afrika Barat telah membuat gebrakan besar yang menjadikan musik ini mendunia. Bahkan, nama mereka telah terpampang di berbagai platform musik digital seperti Wizkid, Mr. Eazy, Davido, dan lainnya.
Apalagi, beberapa dari mereka telah melakukan kolaborasi dengan musisi pop Barat. Seperti Davido bersama Chris Brown dengan lagu ‘Hmm’ dan ‘Sensational’ atau Wizkid yang duet dengan Drake di lagu ‘One Dance’.
Gebrakan ini menjadikan afrobeat menembus klub dan festival musik seluruh dunia hingga menarik antusias musisi-musisi baru. Lalu, bagaimana keberadaannya di Indonesia?
Masuknya Afrobeat ke Indonesia
Kepopuleran afrobeat di Indonesia berawal dari media sosial, khususnya TikTok. Video pendek dengan backsound yang digunakan, secara tidak langsung membantu banyak musisi memperoleh popularitasnya.
Afrobeat menjangkau masyarakat Indonesia melalui challenge TikTok yang kemudian berkembang menjadi tren. Hal ini pun ditangkap oleh konten kreator TikTok dengan nama akun @mamiq.indra yang sukses mempopulerkan lagu ‘Terminator’ karya King Promise.
Challenge yang dibuat oleh @dancegodlloydDGL, berhasil menggemparkan Agustus 2023 lalu. Menjadikan ‘Terminator’ sebagai salah satu lagu viral TikTok di Indonesia hingga memenuhi klub dan festival musik.
Alhasil, banyak lagu pop hingga R&B yang diberi sentuhan afrobeat dan dijadikan tren lagu TikTok. Misalnya saja, ‘Angel Numbers Ten Toes’ milik Chris Brown yang populer dalam versi DJ Preecie. Sejak itu, lagu yang dirilis November 2023 dalam album ‘11:11’ versi ini mendominasi For Your Page (FYP) TikTok Indonesia. Bahkan, sering diputar di berbagai fasilitas publik.
Tak hanya itu, adanya challenge TikTok turut berperan mendorong lagu ini berada pada puncaknya. Berdasarkan data Officialcharts.com, ‘Angel Numbers Ten Toes’ memperoleh charts tertingginya pada Januari 2024 dan menempati posisi ke-31 dalam ‘Official Single Chart Top 100’.
Selain itu, kini lagu berjudul ‘People’ dan ‘Kiss It Better’ juga mendapat sentuhan afrobeat. Keduanya memperoleh respon positif masyarakat khususnya pengguna aplikasi TikTok. Fenomena ini memberi peluang musisi Indonesia untuk menunjukkan kreativitasnya.
Gebrakan Musisi Indonesia
Masuknya genre afrobeat adalah sebagai pendorong musisi Indonesia untuk mencoba dan keluar dari zona nyaman demi memperkaya industri musik Tanah Air. Salah satunya adalah Brayo OG, musisi asal Papua yang membuat lagu berjudul ‘Amakane Wawawa’. Karya tersebut merupakan hasil kolaborasi dengan Yaleee Roel dan Yauw Mepha yang rilis pada Januari 2024.
Menariknya, lagu ‘Amakane Wawawa’ meraih kesuksesan besar dengan satu juta pendengar di Spotify dan empat juta penonton di YouTube. Keberhasilan ini tak lepas dari pengaruh platform TikTok dengan 287 unggahan yang menggunakan backsound tersebut.
Selain itu, Putri Tanjung juga turut mencoba genre serupa. Ia mengajak Mario G. Klau dan Aldo Bz untuk membuat lagu ‘Don;t Follow Me’. Karya yang menggunakan perpaduan Bahasa Kupang dan Bahasa Inggris ini pun turut mendapat respon positif dari masyarakat.
Melihat arus saat ini, musisi asal Kota Malang yaitu Ririz Sulistyowati tak mau ketinggalan. Lagu berjudul ‘Oxygen’ dirilis tepat pada hari ulang tahunnya di 2024. Uniknya, hal ini memang sudah menjadi tradisi untuk merilis karya baru di hari spesialnya.
Ini menjadi bukti nyata bahwa musisi Indonesia telah jauh mengeksplorasi jenis-jenis musik hingga membawanya ke panggung yang baru. ParaMantra pernah dengar lagu-lagu afrobeat karya musisi Tanah Air? Yuk, masukin playlist dan ceritain first impression kalian di kolom komentar ya!