Bagaimana Prospek Industri Kreatif di Indonesia?

Prospek industri kreatif berkembang seiring peningkatan daya beli dan mobilitas masyarakat, alhasil berpeluang besar di sektor ekonomi kreatif.

prospek industri kreatif
Prospek industri kreatif di Indonesia, semakin menunjukkan kemajuannya kian tahun. MANTRAIDEA/Wahyu Orazah.

Mantraidea.com – Prospek industri kreatif di Indonesia kian meningkat. Hal tersebut dapat dilihat dari kemajuan capaian target ekonomi kreatif hingga nilai tambah yang dihasilkan. Kenaikan daya beli dan mobilitas masyarakat dalam kegiatan ekonomi kreatif, jadi indikator penting bagi perkembangan ekonomi kreatif di indonesia.

Industri kreatif mencakup berbagai bidang termasuk fesyen, film, seni, desain, musik, kuliner, hingga teknologi. Yuk kita kulik bareng-bareng, tentang perjalanan pertumbuhan hingga prospek industri kreatif di Indonesia kedepannya!

Apa itu Prospek Industri Kreatif?

Prospek industri kreatif adalah peluang untuk meningkatkan nilai pertumbuhan di bidang kreatif yang berdasar pada angka kemajuan pelaku industri kreatif, nilai tambah, hingga minat produk. Untuk menakar prospek ini, kita perlu mundur ke belakang pada era sebelum penyebaran Covid-19 dimulai. Pandemi membuat statistik terburuk dalam sektor ekonomi kreatif, hal tersebut dikarenakan mobilitas para pembeli terbatas sejak Maret 2020. 

Nah, tahun 2024 merupakan pemulihan produktivitas ekraf pasca pandemi. Perputarannya dapat terlihat dari penjualan produk hingga pengadaan event yang kian bangkit.

Mengutip dari data outlook pariwisata dan ekonomi kreatif, Kemenparekraf, nilai tambah ekonomi kreatif Indonesia terus naik. Bahkan, diprediksi akan mencapai angka Rp1.280 triliun di penghujung tahun ini. “Tahun 2024 menjadi momentum penting untuk mengembalikan tren positif ekraf,” ujar Sandiaga Uno, Kemenparekraf RI dalam konferensi pers tentang kenaikan nilai tambah ekraf RI.

Faktor Pendukung Perkembangan Ekonomi Kreatif 

Salah satu faktor kunci yang mendorong prospek cerah industri kreatif adalah dukungan pemerintah melalui Kemenparekraf. Berbagai kebijakan telah diterapkan untuk mendorong inovasi dan kreativitas di berbagai sektor.

Mulai dari program pelatihan, pendanaan bagi usaha rintisan (startup), hingga bantuan promosi untuk pelaku industri kreatif lokal. Selain itu, tren digitalisasi juga menjadi salah satu pendorong utama. 

Digitalisasi memungkinkan pelaku industri kreatif untuk lebih mudah menjangkau pasar, tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga internasional. Pada tahun 2023-2024, sebagian besar ahli (90,48%) memperkirakan kalau sektor ekonomi kreatif bakal tumbuh dibandingkan tahun 2022. 

Hal ini sejalan dengan prediksi Deloitte yang menyebutkan pertumbuhan ekonomi kreatif dunia akan terus naik sampai 40% pada tahun 2030. Menurut survei Kemenparekraf dari para pakar, terdapat beberapa faktor utama yang mendorong pertumbuhan ini. Mulai dari inovasi dan kreativitas para pelaku industri, dukungan infrastruktur dan teknologi, serta kolaborasi antara pelaku usaha.

Subsektor Ekonomi Kreatif Pendongkrak Pertumbuhan

Menurut data expert survey Kemenparekraf yang melibatkan 84 pakar dari berbagai bidang, sebanyak 69,05% ahli meyakini sektor kuliner berpotensi untuk berkembang pesat di 2023-2024. Kinerja sektor ekonomi kreatif benar-benar terlihat dari angka ekspor produknya. Menurut data dari Dirjen Bea dan Cukai Kementerian Keuangan, nilai ekspor mencapai US$26,94 miliar, ini meningkat 12,81% dibandingkan tahun 2021.

Menarik untuk dibaca: Program Unggulan Kemenparekraf di Era Sandiaga Uno

kriya kreatif
Kriya jadi salah satu subsektor ekraf yang paling diminati. MANTRAIDEA/Wahyu Orazah.

Tiga subsektor yang paling berjasa dalam peningkatan prospek industri kreatif di bidang ekspor ini adalah fesyen, kriya, dan kuliner. Ketiganya menyumbang 99,94% dari total ekspor produk ekraf di tahun 2022.

Dari sisi pembeli, Amerika Serikat memimpin dengan kontribusi sebesar 39,04%, setara dengan US$10,52 miliar, diikuti oleh Swiss, Jepang, Tiongkok, dan Singapura. Sementara itu, dari sisi penyedia, Jawa Barat mendominasi dengan kontribusi 33,64%, disusul oleh Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, dan DKI Jakarta.

Tantangan yang Dihadapi

Meskipun prospek industri kreatif sangat menjanjikan, ada beberapa tantangan yang perlu dihadapi. Salah satunya adalah kurangnya infrastruktur yang memadai di beberapa daerah. Akses internet yang masih terbatas di beberapa wilayah Indonesia membuat pelaku industri kreatif kesulitan untuk memasarkan produknya secara digital.

Selain itu, regulasi yang belum sepenuhnya matang juga menjadi tantangan. Beberapa kebijakan terkait hak kekayaan intelektual dan perlindungan terhadap karya kreatif perlu diperkuat, agar pelaku industri kreatif merasa aman dan terlindungi.

Industri kreatif di Indonesia memiliki prospek yang sangat cerah. Terlebih, dengan dukungan pemerintah, perkembangan teknologi digital, dan kekayaan budaya yang beragam. Sektor ini diproyeksikan akan terus tumbuh dan menjadi salah satu motor penggerak ekonomi nasional. 

Meskipun ada tantangan yang harus diatasi, potensi besar yang dimiliki Indonesia menjadikan industri kreatif sebagai sektor yang layak untuk dikembangkan lebih lanjut.

Referensi:

Expert Survey: Sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Tumbuh pada 2024

Outlook Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 2023/2024

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *