Travel Influencer, Cara Bikin Konten Sendiri Tanpa Ribet!

Travel influencer
Travel influencer adalah salah satu pekerjaan terseru, karena bisa jalan-jalan sekaligus mencoba banyak hal baru. MANTRAIDEA/Lailia Nor Agustina

Mantraidea.com – Dalam era digital saat ini, profesi sebagai travel influencer makin hits dan bikin banyak orang penasaran. Sebenarnya, travel influencer merupakan individu yang hobi banget jalan-jalan. Lalu, membagikan pengalaman serunya di berbagai platform media sosial, baik Instagram, TikTok, YouTube, atau blog pribadi. 

Profesi ini bertujuan untuk menginspirasi dan memberikan info menarik buat para pengikut tentang destinasi wisata, budaya, dan makanan enak di berbagai daerah. Dengan cara ini, vlogger travel bisa membantu banyak orang menemukan tempat-tempat baru yang mungkin belum pernah terpikirkan sebelumnya. Kepoin profesi ini yuk!

Bikin Ide Konten Traveling itu Gampang!

Menjadi vlogger travel dituntut harus selalu kreatif dalam menghasilkan sebuah konten yang menarik. Hingga relevan untuk pengikutnya di kanal media sosial yang dimiliki. Tentu, juga harus up-to-date dengan tren terbaru dan strategi pemasaran digital untuk mempertahankan serta meningkatkan followers-nya. 

Kalau kata salah satu influencer travel Indonesia, Fatwa Lahum Yasaruna, menjadi konten kreator itu gampang-gampang susah. Profesi kreatif ini nggak hanya membagikan foto dan video menakjubkan saja. Melainkan, harus ada ulasan mendetail tentang tempat yang dikunjunginya. Kadang, juga turut memberikan informasi yang meliputi tips perjalanan, rekomendasi kuliner, serta aktivitas yang wajib dicoba di destinasi tersebut.

Terlepas dari hal tersebut, sebenarnya ide konten traveling dapat ditemui dimanapun. Kejadian atau aktivitas apapun bisa jadi sebuah ide konten. Tapi, ini tergantung dari travel influencer memainkan sudut pandangnya. 

Menurutnya, konten yang menarik adalah representasi dari kemampuan si konten kreator untuk membagikan kisahnya. “Bagus tidaknya sebuah konten tergantung dari ide cerita yang disampaikan lewat video singkat itu,” ujarnya saat menjadi pemateri di seminar YouTube Campus Day. Menurutnya, kalau menggemari cerita naratif, maka konten tersebut harus menarik dan memiliki kekuatan storytelling.

cara membuat konten traveling
Ragam ide konten ala travel influencer Instagram @yasarunaa yang dapat dijadikan rekomendasi konten travel. MANTRAIDEA/Lailia Nor Agustina

Mudahnya Cara Membuat Konten Traveling

Kalau dipikir-pikir, vlogger travel emang salah satu profesi yang seru banget, modal jalan-jalan bisa dapet konten bahkan cuan. Tapi, dibalik itu semua gimana sih? cara membuat konten traveling agar menarik.

1. Riset Konten

Pertama, wajib hukumnya buat melakukan riset konten. Nggak usah tersinggung kalau ada yang bilang ‘konten kreator kerjanya scroll sosmed’, karena justru dari sini bisa mendapat banyak inspirasi dan ide segar untuk konten. Selain itu, juga bisa tahu tren terbaru, apa yang lagi populer, dan apa yang disukai audiens. Jadi, scroll sosmed bukan cuma buat hiburan, tapi juga pekerjaan penting seorang travel influencer.

2. Buat Content Plan 

Selanjutnya, susun content plan dan content calendar mengenai destinasi mana saja yang akan dikunjungi. “Dengan content plan yang baik, kita bisa memastikan semua aspek perjalanan dan pembuatan konten berjalan lancar. Kalau di perjalanan ada yang menarik itu adalah bonus,” ujar Wawa, sapaan akrabnya.

Rencana yang baik adalah kunci, tapi spontanitas juga punya tempat tersendiri. Saat di perjalanan, seringkali ada momen-momen tak terduga yang bisa jadi konten menarik. Misalnya, menemukan hidden gem yang nggak ada di itinerary atau bertemu dengan orang-orang lokal yang punya cerita seru. Semua itu bisa jadi tambahan yang memperkaya konten dan memberikan warna baru yang segar.

3. Siapkan Alat Produksi Konten 

Nah, untuk mendukung kegiatan produksi konten, ParaMantra bisa menggunakan kamera handphone. Saat di perjalanan, juga bisa mengandalkan tripod sebagai alat bantu untuk menaruh HP. Selain itu, lighting juga bisa dipertimbangkan kalau mau hasil video lebih maksimal dan stabil, terutama saat mengambil gambar di tempat yang pencahayaannya kurang.

Hal tersebut sangat membantu proses kreatif terutama ketika solo traveling. “Biasanya, aku naruh tripod di tempat yang agak jauh, terus lari, cari angle yang pas buat ambil video-nya,” cerita travel influencer Instagram ini.

solo traveling
Solo traveling bukan lagi jadi penghambat pembuatan konten. Pasalnya, hal ini dapat disiasati dengan menggunakan Hp dan tripod. Sumber: Canva.com

Penentu Audiens Betah Lihat Konten

Eits, nggak berhenti disitu saja. Sebagai vlogger travel juga harus memastikan tahap pasca produksi sesuai rencana. Pertama, buat storyline atau jalan cerita dari konten yang akan diunggah. Storyline berguna agar video nggak terkesan acak-acakan dan tetap menarik untuk ditonton. 

Setelah storyline tersusun, masuk ke proses editing. Saat ini, banyak banget aplikasi editing video yang user-friendly, jadi nggak perlu khawatir kalau belum jago editing. Namun, proses ini bukan menyoal memangkas bagian video saja, karena hasil akhir menentukan segalanya. 

Travel influencer tersebut juga mengatakan bahwa tiga detik pertama adalah bagian penentu lanjut tidaknya audiens menonton video. Oleh karenanya, ParaMantra bisa melakukannya dengan menambahkan musik yang catchy, efek transisi yang smooth, dan teks-teks informatif buat memperkaya konten. Hal ini bisa bikin video lebih engaging dan membuat penonton betah nonton sampai habis.

Nah, untuk mendukung ekspektasi tersebut, perlu melakukan riset kedua yang meliputi audio, hashtag, tipe konten, hingga caption yang sedang tren. Hal ini berguna untuk membantu konten lebih mudah ditemukan dan disukai oleh audiens. Sebelum upload, pastikan ParaMantra sudah melihat tren terkini di media sosial. Setelah semua siap, tahap selanjutnya adalah meng-upload konten.

Dengan begitu, konten yang diunggah oleh travel influencer nggak cuma menarik, tapi juga punya peluang lebih besar untuk viral dan menjangkau audiens lebih luas. Nah, ParaMantra udah mulai kepincut jadi vlogger travel belum nih? Barangkali ada yang sudah menjalal profesi ini, share ceritamu di kolom komentar yuk!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *